BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Serah Terima Jabatan Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya

Diposting     Selasa, 19 Maret 2024 08:03 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



 

Direktorat Jenderal Perkebunan menggelar acara serah terima jabatan pada Rabu (13/3/2024) di Jakarta. Andi Faisal, S.P., M.P. ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya menggantikan Dr. Fausiah T. Ladja, S.P., M.Si. yang kini telah dilantik sebagai Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada Jumat (8/3/2024) lalu.

Andi Faisal, S.P., M.P., saat ini merupakan Kepala Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Pontianak. Hadir dalam sertijab tersebut Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah, S.TP., M.P. Dalam sambutanya Andi Nur menyampaikan terima kasih dan selamat kepada pejabat yang baru dilantik tersebut.


Bagikan Artikel Ini  


BBPPTP Surabaya Raih Penghargaan dari KPPN Mojokerto

Diposting     Senin, 19 Februari 2024 08:02 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



(Jombang, 19/02/2023) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya meraih penghargaan kategori Satker  Terlengkap dalam Penyampaian Hardcopy SPM Lingkup KPPN Mojokerto Tahun 2023. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Kepala KPPN Mojokerto, Junaedi beberapa waktu lalu.

 


Bagikan Artikel Ini  


BBPPTP Surabaya Ciptakan Sponbox, Metode Perkembangbiakan Agens Pengendali Hayati yang Mudah dan Berkualitas

Diposting     Rabu, 10 Januari 2024 12:01 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Perbanyakan jamur yang berperan sebagai agens pengendali hayati (APH) sudah dikenal dari tahun 1990 an sampai sekarang. Berbagai teknik pembuatan perbanyakan telah diperkenalkan melalui laboratorium hayati, Dinas yang membidangi perlindungan tanaman baik tanaman perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura. Sampai saat ini sosialisasi teknik perbanyakan APH dengan media sederhana sudah sering dilakukan. Namun nilai keberhasilan sangat bervaiasi, di tingkat instansi yang mempunyai peralatan laboratorium bisa dikatakan mempunyai nilai diatas rata-rata, tetapi  untuk yang tidak mempunyai peralatan laboratorium lengkap terkadang masih terkendala. Keberhasilan di tingkat petani yang menerapkan perbanyakan dengan peralatan sederhana masih tergolong rendah dengan keberhasilan berkisar 30 -70%.

Teknik perbanyakan yang selama ini dilakukan menggunakan media perbanyakan dengan menggunakan beras jagung, beras biasa, sekam bekatul dan beberapa media lain seringkali mengalami kegagalan, Kegagalan tersebut disebabkan karena kontaminasi yang disebabkan karena kesalahan memasakan bahan, kurang steril. Pertumbuhan juga membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga jika sterilitas nya kurang baik maka mikroba kontaminan cenderung lebih cepat tumbuh. Tingkat kontaminasi tinggi dan masa simpan APH yang singkat menjadi satu kendala disaat perbanyakan APH di media sederhana

Kekurangan lain dari metode diatas adalah prosedur pembuatan yang cukup rumit, sehingga petani atau pengembang enggan membuat karena masih belum percaya diri apakah proses pembuatanya berhasil atau gagal. Media tumbuh yang digunakan untuk perbanyakan APH sangat berpengaruh pada masa tumbuh, spora yang dihasilkan.  Dengan metode perbanyakan media beras jagung dan lainnya selain mempunyai masa simpan yang relatif pendek, juga memerlukan penanganan khusus.

APH yang dikembangkan dengan metode  mempunyai masa yang cukup berat sehingga akan berpengaruh saat pengiriman ke tempat lain. Penanganan yang tidak sederhana terkadang menyebabkan APH yang digunakan sudah rusak dahulu pada masa penimbunan atau menunggu masa aplikasi. Pengaturan suhu dan kebersihan lingkungan harus diperhatikan.

 

Pertimbangan- pertimbangan tersebut diatas mendorong Balai Besar Perbenihan dan Proteksi tanaman Perkebunan untuk mengembangkan Metode Baru yang :

  1. Metode mudah digunakan untuk pengembangan APH
  2. Metode menghasilkan keluaran yang mempunyai kualitas baik
  3. Mengurangi kontaminasi dalam perbanyakan APH
  4. Mudah dan aman dalam perjalanan atau relokasi dari tempat satu ke tempat lain
  5. Mudah dalam aplikasi

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dalam pengembangan Metode

  1. Pra Uji meliputi menentukan bahan bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti beras jagung, beras puth atau pun sekam bekatul
  2. Uji penentuan komposisi media dan bahan pembawa
  3. Uji mutu APH
  4. validasi Metode ke beberapa daerah

 

setelah metode ditetapkan maka dilakukan kegiatan untuk membuktikan apakah metode dapat diterapkan di wilayah lain. Tujuanya adalah metode tersebut memag benar bisa digunakan di berbagai tempat dengan kondisi iklim yang berbeda. Kegiatan  ini adalah melaksanakan validasi metode di lokasi yang berbeda untuk mengetahui kemampuan metode bisa di terima di seluruh lokasi yang berbeda

pelaksanaan  :

  1. Balai Perlindungan Perkebunan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
  2. Balai Proteksi Tanaman Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan I. Yogyakarta
  3. Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Bali
  4. Balai Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat
  5. UPT Perbenihan, Kebun Dinas dan Laboratorium Hayati Perkebunan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur
  6. UPTD Benih dan Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian Provinsi Banten
  7. Balai Perlindungan Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah

 

Metode yang dikembangkan adalah metode sponbox yaitu menggunakan spon yang diberikan nutrisi terpilih yang memudahkan jamut Trichoderma sp, dengan mudah bisa tumbuh dan membentuk spora dalam waktu yang singkat

Proses penyiapan media juga sangat mudah dan cepat hanya membutuhkan waktu 45 menit sudah siap inokulasi.

Selain itu bahan media yang digunakan adalah bahan yang sangat mudah didapat disekitar tempat tinggal kita.

Untuk dapat belajar dan melakukan perbanyakan dengan cara ini BBPPTP Surabaya membuka akses kepada lembaga yang mau magang ataupun bimtek.


Bagikan Artikel Ini  


Direktorat Jenderal Perkebunan Dorong Petani di Kabupaten Konawe Tingkatkan Produktivitas Kakao

Diposting     Kamis, 28 Desember 2023 07:12 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Direktorat Jenderal Perkebunan melalui BBPPTP Surabaya bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara dan pelaksana teknis Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Konawe melaksanakan kegiatan Peremajaan tanaman kakao di Kabupaten Konawe seluas 100 ha.

BBPPTP Surabaya secara simbolis menyerahkan 100.000 bibit kakao, 30.000 kg pupuk organik dan 5000 kg NPK kepada 6 kelompok tani yakni poktan Bina Karya, poktan Pasandre Pulu, poktan Pondawa, poktan Lalombia, poktan Mandara, dan poktan Tanggalasi. Pada kesempatan tersebut juga dilakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan.

“Kami sangat bersyukur atas bantuan bibit kakao ini. Bibit-bibit kakao ini sangat dibutuhkan oleh para petani kakao untuk melakukan peremajaan kakao,” kata Turdin ketua poktan Tanggalasi penerima bantuan.

Turdin mengatakan, usia rata-rata tanaman kakao di Poktan Tanggalasi adalah 15-20 tahun. Tanaman tersebut sudah mulai tidak produktif lagi dan sering terserang hama dan penyakit.

“Dengan bantuan bibit kakao ini, kami berharap dapat mengganti tanaman kakao yang sudah tua dengan tanaman kakao yang baru dan unggul. Dengan demikian, produktivitas kakao di Poktan Tanggalasi dapat meningkat,” kata Turdin.

Kepala Dinas TPHP Kabupaten Konawe, H. Gunawan Samad, menyambut baik kegiatan peremajaan kakao yang dilakukan oleh BBPPTP Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kakao di Kabupaten Konawe.

“Kami sangat mengapresiasi bantuan dari Ditjenbun Kementerian Pertanian untuk kegiatan peremajaan kakao di Kabupaten Konawe. Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan produktivitas kakao,” kata Gunawan Samad.

Ditempat terpisah Dr. Fausiah Kepala BBPPTP Surabaya menyampaikan terima kasih kepada semu pihak atas pelaksanaan kegiatan tersebut dan berharap dinas provinsi dan kabupaten berperan dalam memberikan pendampingan kepada para petani kakao dalam proses penanaman dan perawatan tanaman kakao. .

“Alhamdulillah pelaksanaan kegiatan peremajaan kakao berjalan dengan baik, terima kasih pada semua pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan ini, dan kami harapkan Dinas yang membidangi baik Provinsi dan Kabupaten akan terus memberikan pendampingan kepada para petani kakao mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen. Kami berharap para petani kakao dapat memanfaatkan bantuan ini dengan baik,” kata Dr. Fausiah.

Dr. Fausiah juga berharap, kegiatan peremajaan kakao ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani kakao. Meningkatnya produktivitas kakao, dapat meningkatkan pendapatan petani kakao dan meningkatkan kesejahteraannya.


Bagikan Artikel Ini  


Direktorat Jenderal Perkebunan Serahkan 11.000 Benih Kelapa Dalam Kepada Petani Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Diposting     Kamis, 30 November 2023 08:11 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Dalam rangka mengantisipasi tantangan krisis pangan global dan menuju kemandirian pangan serta mengembalikan kejayaan Indonesia pada masa lalu yaitu Nyiur Melambai dengan Pohon Kelapa. Direktorat Jenderal Perkebunan melalui satker Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Melaksanakan Kegiatan Peremajaan Kelapa seluas 100 ha di Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.

Bantuan yang di serahkan 11.000 benih Kelapa Dalam dan 1.200 liter Pupuk Pembenahan Tanah Organik Cair kepada 14 kelompok tani di 4 kecamatan, yakni Kelompok Tani Mattirowalie, Sarona Mandiri, Palapa Sidenreng, Hebrida, Toaha Sejahtera, Tunas Muda, Tunas Kelapa, Tani Jaya, Sinar Jaya, Sumber Rejeki, Bukit Terjal, Samaturu dan Siporennu.

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara, Ismail Mustafa, menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atas bantuan 11.000 benih kelapa dalam yang diserahkan kepada petani di Kabupaten Kolaka Utara.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atas bantuan benih kelapa dalam ini. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi petani di Kabupaten Kolaka Utara. Kami berharap bantuan benih kelapa dalam ini dapat meningkatkan produktivitas kelapa dalam di Kabupaten Kolaka Utara. Dengan demikian, pendapatan petani dapat meningkat dan kesejahteraan mereka dapat terjamin,” kata Ismail Mustafa

Ditempat terpisah Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah, mengatakan bahwa peremajaan kelapa dalam merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kelapa dalam.

“Peremajaan kelapa dalam penting dilakukan karena tanaman kelapa dalam memiliki umur produktif yang relatif pendek, yaitu sekitar 25-30 tahun. Setelah itu, produktivitas tanaman kelapa dalam akan menurun. Pemerintah memberikan bantuan benih kelapa dalam dengan kualitas yang baik dan bersertifikat. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian untuk mempermudah petani dalam melakukan proses peremajaan,” kata Andi Nur.

Andi Nur Alam Syah berharap agar petani dapat memanfaatkan bantuan pemerintah tersebut untuk meningkatkan produktivitas kelapa dalam di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan pula kesejahteraan petani.

“Pesan saya untuk Petani di kabupaten Kolaka Utara, manfaatkan bantuan pemerintah ini, tanam – tanam dan rawat sampai menghasilkan, dengan begitu pendapatan petani dapat meningkat dan kesejahteraan dapat terjamin,” tutup Andi Alamsyah.

Ketua Kelompok Tani Sarone Mandiri, Jabir, menyampaikan rasa terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian dan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara atas bantuan benih Kelapa Dalam dan Pupuk Pembenah Tanah Cair yang diserahkan kepada kelompoknya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian atas bantuan benih Kelapa Dalam dan Pupuk Cair ini. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami.  Kami akan memanfaatkan bantuan benih Kelapa Dalam ini dengan sebaik-baiknya. Kami akan mengikuti petunjuk dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kolaka Utara dalam melakukan budidaya kelapa dalam,” ujar Jabir.

Simbolis penyerahan bantuan benih Kelapa Dalam oleh Gati Windiastika, dari BBPPTP Surabaya, di dampingi tim dari dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara dan Tim Dinas Perkebunan dan Peternakannya Kabupaten Kolaka Utara.


Bagikan Artikel Ini  


Optimis Swasembada Gula Nasional, Kementan Genjot Tanam Tebu

Diposting     Jumat, 24 November 2023 06:11 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Kementerian Pertanian (Kementan) dorong pemenuhan kebutuhan benih tebu untuk wujudkan swasembada gula nasional. Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi mengungkapkan pemerintah terus mendorong peningkatan produksi gula melalui ekstensifikasi penambahan luas areal tanaman tebu di sejumlah lokasi dan intensifikasi seluas 1,34 juta ha dengan target peningkatan produksi sebesar 3,4 juta ton melalui bongkar ratoon dan rawat ratoon tahun 2024 – 2028.

“Untuk mencapai target kebutuhan benih tebu unggul, kita perlu melakukan beberapa langkah strategis seperti penyediaan benih unggul secara berjenjang maupun menggunakan metode kultur jaringan, melakukan penataan varietas, peningkatan pengawasan peredaran benih, dan optimalisasi fungsi Forum Produsen Benih Tebu,” kata Harvick pada kegiatan tanam tebu bersama, Selasa (21/11/2023) di Blitar Jawa Timur.

“Demi menjamin ketersediaan kebutuhan benih tebu unggul untuk pemenuhan pengembangan tebu, para pekebun harus berkolaborasi dengan Lembaga Riset, salah satunya melalui Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Harus bersinergi dengan Kementerian, Pemerintah Daerah serta para stakeholder terkait, agar menghasilkan kualitas benih tebu dengan kadar rendemen yang baik dan sesuai standar,” kata Andi Nur.

Untuk mendukung hal ini, diperlukan komitmen para stakeholder dalam penyediaan dan penyerapan benih tebu. Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menekankan, pemilik varietas harus berkomitmen untuk menyediakan varietas unggul dan bermutu. Pabrik gula harus menjamin menyerap produk tebu milik pekebun. Produsen benih tebu harus berkomitmen untuk menyediakan benih unggul dan bermutu secara benar, tepat dan valid. Selain itu para pekebun harus berkomitmen untuk memproduksi tebu secara optimal.


Bagikan Artikel Ini  


Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Kementan Kembangkan KOPI PASTI

Diposting     Sabtu, 11 November 2023 05:11 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah meluncurkan kawasan perkebunan organik partisipatif komoditas kopi di Desa Tambaksari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (02/11/2023).

Andi mengatakan pengembangan kawasan melalui Program Perkebunan Partisipatif (Pasti) di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Pasuruan, merupakan program jangka panjang yang dirancang mampu meningkatkan nilai ekonomi produk organik Indonesia agar mampu berdaya saing di tingkat internasional.

Direktorat Jenderal Perkebunan berupaya untuk mengembalikan kejayaan perkebunan Indonesia. “Upaya tersebut tidak bisa hanya pemerintah tetapi kolaborasi dengan semua pihak termasuk dengan private sektor. Kolaborasi antar pihak dalam membangun perkebunan melalui program Perkebunan Partisipatif (PASTI) sedang kami lakukan, karena seperti kebutuhan benih dalam kegiatan budidaya tanaman perkebunan sekitar 40% dari total investasi, semakin turunnya kemampuan APBN sehingga skema penganggaran APBN dalam pembangunan perkebunan hanyalah stimulan, kami ingin mengajak private sektor bersama-sama membangun dan mengembalikan kejayaan perkebunan”, terang Andi

Dalam pemenuhan pangan, sistem budidaya sub sektor perkebunan mulai menerapkan prinsip sistem budidaya perkebunan ramah lingkungan yang bertujuan menghasilkan produk komoditas perkebunan yang berkualitas dan aman dikonsumsi.

Pengembangan kawasan perkebunan organik merupakan sistem perkebunan yang dikelola dengan prinsip-prinsip dan filosofi alam yang seimbang dan berkelanjutan. Prinsip dasar perkebunan organik mencakup tiga hal, yaitu prinsipblingkungan (biodiversitas), sosial (lapangan kerja dan kesehatan) serta ekonomi (daya saing dan pendapatan).

Pengembangan kawasan perkebunan organik telah dimulai sejak tahun 2016 dan pada tahun tahun 2023 ini telah membina 197 siap sertifikasi desa dengan luas 5.370,79 ha, 118 Desa telah disertifikasi dengan luas 3.558,23 ha dan 79 Desa dalam proses sertifikasi dengan luas 1.812,56 ha. Untuk wilayah Jawa Timur melalui Balai Besar Proteksi dan Perbenihan Tanaman Perkebuann (BBPPTP) Surabaya berkontribusi telah membina 25 Desa pertanian organik yang tersertifikasi dengan luas 553,85 Ha.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, meminta setiap Direktorat Jenderal Teknis untuk fokus pada pengembangan pangan dan energi. Hadirnya program terobosan perkebunan partisipatif, dapat mendorong terciptanya investasi baru sehingga tercipta kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar ekspor, promosi, dan lainnya.

Pada kesempatan yang sama Pj. Bupati Pasuruan, Andriyanto mengatakan bahwa perkebunan di Pasuruan cukup menjanjikan, perlu didorong dan dimaksimalkan branding. Pemerintah pusat, daerah provinsi maupun kabupaten harus hadir mengoptimalkan branding maupun pemasaran produk hasil perkebunan, tentunya disertai dengan inovasi. Inovasi harus berdampak. Program PASTI atau pengembangan kawasan organik ini harus kita apresiasi, namun kedepannya diharapkan agar terus berdampak dan harus terus berjalan. Dibuktikan dengan upaya-upaya untuk meningkatkan mutu produktivitas.

Pada kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian bantuan Kementan antara lain kepada Kelompok Tani Ampel Sari Makmur I berupa alat pascapanen, dan Kelompok Tani Sekar Arabica berupa bantuan benih kopi Arabica sebanyak 30 ribu batang serta penyerahan sertifikat organik SNI dan UE  kepada Kelompok Tani Java Ijen Bondowoso. Kegiatan ini dihadiri 14 (empat belas) kelompok tani yang berasal dari  8 (delapan) kabupaten yang termasuk dalam program PASTI.


Bagikan Artikel Ini  


BBPPTP Surabaya Gelar Upacara Hari Pahlawan Tahun 2023

Diposting        Oleh    Admin Balai Surabaya



Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan di lapangan upacara kantor BBPPTP Surabaya di Jombang, Jumat (10/11/2023). Ketua Tim Kerja Layanan Laboratorium Perbenihan Djoko Supriyanto bertindak sebagai inspektur upacara. Upacara digelar secara luring untuk pegawai lingkup BBPPTP Surabaya yang ada di kantor pusat Jombang dan secara daring bagi pegawai yang ada di Unit Layanan Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (ULPPTP) di daerah.

Menteri Sosial Tri Rismaharini, melalui sambutan yang dibacakan oleh Djoko Supriyanto menyampaikan, hingga saat ini Bangsa Indonesia masih harus berjuang menaklukkan ancaman dan tantangan yang nyata yaitu ancaman kemiskinan dan kebodohan.

“Ancaman dan tantangan ini akan kita taklukkan berbekal semangat yang sama seperti dicontohkan para pejuang 10 November 1945. Tidak mudah memang, tapi pasti bisa. Karena Pahlawan Bangsa telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan. Nilai yang jika kita ikuti niscaya membawa jejak kemenangan”, kata Djoko.

Untuk itu, segenap Bangsa Indonesia harus meneruskan semangat yang berasal dari nilai perjuangan Pahlawan Bangsa di tahun 1945. Semangat yang membawa Bangsa Indonesia menolak kalah dan menyerah pada keadaan. Menyatukan segenap Bangsa Indonesia, mewujudkan kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Serta memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Mewujudkan masa depan yang lebih baik. “Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin Sejahtera”, tegasnya.

Tema Hari Pahlawan Tahun 2023 adalah “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. Tema ini sejalan dengan tekad Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yaitu mewujudkan Pertanian Cemerlang, Indonesia Gemilang.


Bagikan Artikel Ini  


Apel Pagi Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perekebunan Surabaya

Diposting     Senin, 06 November 2023 12:11 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Apel pagi dilaksanakan di lapangan upacara Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perekebunan (BBPPTP) Surabaya di Jombang, Senin, (6/11/2023). Apel dipimpin langsung oleh Kepala BBPPTP Surabaya, Fausiah T. Ladja.

Pada kesempatan tersebut Fausiah mengingatkan kepada peserta apel bahwa penilaian kinerja pegawai bulan Oktober 2023 akan segera ditutup. Oleh karena itu, Fausiah menghimbau kepada seluruh ASN baik yang berada di kantor Pusat BBPPTP maupun yang ditempatkan di Unit Layanan Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (ULPPTP) di daerah untuk segera menyelesaikan laporan kinerja masing-masing pada bulan Oktober lalu. “Penilaian kinerja ASN Balai Surabaya tidak ada yang diistimewakan. Semua sama, penilaian dilakukan berdasarkan kinerja yang dihasilkan masing-masing ASN”, jelasnya.

Fausiah juga mengatakan bahwa menjelang tutup tahun 2023 agar realisasi fisik dan anggaran di masing-masing bidang dapat terealisasikan sesuai target yang telah ditetapkan. Selain itu, dalam arahannya Fausiah meminta kepada masing-masing bidang melalui Ketua Kelompok dan Kepala Bagian Umum untuk segera membahas perencanaan kegiatan tahun anggaran 2024. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menjaga kualitas kinerja BBPPTP Surabaya pada tahun yang akan datang.


Bagikan Artikel Ini  


Kementan Genjot Produksi dan Produktivitas Cengkeh Indonesia Lewat Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)

Diposting     Kamis, 19 Oktober 2023 08:10 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Jatim – Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan utama yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, mengingat kondisi agroklimat Kabupaten Nganjuk yang cocok untuk pertumbuhan cengkeh. Data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nganjuk menyebutkan luas lahan perkebunan cengkeh di Kabupaten Nganjuk pada tahun 2022 mencapai 949,69 hektar dengan produksi sebesar 570,76 ton. Kabupaten Nganjuk menyumbang produksi cengkeh sekitar 2,56% dari total produksi cengkeh di Jawa Timur. Salah satu tantangan dalam budidaya cengkeh di Kabupaten Nganjuk adalah optimalisasi produktivitas cengkeh.

Menghadapi tantangan budidaya cengkeh, menjaga dan meningkatkan produksi serta produktivitas cengkeh, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya UPT- BBPPTP Surabaya bersinergi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk   menyelenggarakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) pada komoditas cengkeh. SLPHT  dilaksanakan oleh Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk dengan narasumber Koordinator Unit Layanan Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (ULPPTP) Kabupaten Nganjuk – BBPPTP Surabaya tepatnya pada Kelompok Tani “Tani Makmur” Kecamatan Sawahan.

“Kami berterimakasih atas diadakannya kegiatan SLPHT cengkeh, sehingga kami dapat memahami konsep dan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Dengan menerapkan PHT, petani cengkeh dapat mengendalikan hama dan penyakit cengkeh secara efektif. Harapan kami dapat meningkatkan produksi di panen tahun ini” terang Sumardi, kelompok tani Tani Makmur.

Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengapresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan kegiatan SLPHT Cengkeh.

“Sinergi pembangunan cengkeh di Kabupaten Nganjuk dalam menjaga serta meningkatkan produksi dan produktivitas sangat penting dilakukan, karena cengkeh merupakan komoditas perkebunan unggulan di Kabupaten Nganjuk yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

“Diharapkan kelompok tani Tani Makmur, Kecamatan Sawahan mampu memahami prinsip-prinsip Pengendalian hama terpadu (PHT), mengenal Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) cengkeh dan teknik pengendaliaannya, teknik perbanyakan agens pengendali hayati (APH) sebagai bahan pengendali OPT dan mempraktikkan pengendalian di lapang,” pungkasnya.


Bagikan Artikel Ini