BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Nurseri “Kelapa” Batang – Jawa Tengah

Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Benih Unggul Perkebunan (BUN) 500 juta bibit tanaman perkebunan yang telah di canangkan oleh Direktorat Perkebunan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, diperlukan kerja sama yang baik semua lapisan pemangku kepentingan baik dari pihak lembaga/instansi pemerintah maupun pihak lainnya, insan pembibitan dan pihak penyediaan jasa sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang ketersediaan benih tanaman perkebunan yang memenuhi syarat komoditas, kualitas, kuantitas dan kotinyuitas sesuai target yang di programkan secara nasional. Untuk mendapatkan dan memenuhi kebutuhan bibit tanaman bermutu tersebut   di perlukan fasilitas pembangunan nurseri di beberapa wilayah /daerah di Indonesia sesuai dengan prioritas komoditi sesuai yang di programkan.

Benih merupakan sarana produksi yang penting dan menentukan berhasil atau tidaknya usaha perkebunan tersebut. Penggunaan benih unggul bermutu merupakan salah satu kunci untuk mendapatkan pertanaman yang mampu memberikan hasil atau produksi yang memuaskan. Kesalahan dalam penggunaan bahan tanam akan mengakibatkan kerugian jangka panjang. Dalam rangka pengembangan tanaman perkebunan diperlukan ketersediaan benih unggul bermutu yang diproduksi dari sumber benih yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Penggunaan benih dengan varietas unggul bermutu pada kelapa merupakan salah satu upaya Peningkatan Produksi dan Produktivitas. Produksi benih unggul bermutu memberikan jaminan keberhasilan dalam peningkatan produksi dan produktivitas. Undang-undang nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan mengamanatkan bahwa varietas yang telah dilepas atau diluncurkan dapat diproduksi dan diedarkan. Varietas tersebut sebelum diedarkan harus dilakukan sertifikasi dan diberi label. Sampai dengan tahun 2015 Varietas yang sudah di lepas sebanyak 31 (tiga puluh satu) varietas yang terdiri dari kelapa dalam, kelapa genjah dan kelapa hibrida. Ketersediaan benih kelapa dari varietas yang sudah di lepas tersebut masih belum mencukupi untuk pengembangan kelapa. Berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh komoditi tersebut belum diiringi dengan pertumbuhan produksi dan produktifitas yang signifikan guna mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sehubungan dengan itu perlu adanya dukungan penyediaan benih secara berkesinambungan baik kualitas maupun kuantitas .

Dalam rangka mendukung Program Peningkatan Produksi dan Produktivitas Mutu Hasil Perkebunan, maka pada tahun 2018 Kementerian Pertanian mencanangkan sebagai Tahun Benih Nasional. Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya adalah pembangunan nurseri untuk komoditas Perkebunan. Nurseri merupakan kegiatan pembibitan atau persemaian, tempat pertumbuhan sementara untuk memberikan kesempatan kepada tanaman yang masih kecil beradaptasi dengan lingkungan sehingga dapat lebih siap untuk ditanam pada kondisi lingkungan yang sebenarnya dan dapat mengurangi resiko kematian. Komoditas perkebunan strategis yang akan dikembangkan di nurseri BBPPTP Surabaya adalah kelapa dalam dan kelapa genjah.

Kelapa (Cocos nucifera L.) adalah salah satu komoditas perkebunan yang strategis dalam perekonomian Indonesia dan salah satu komoditas unggulan di Indonesia. Pada saat ini kelapa merupakan salah satu komoditas perkebunan utama yang dikembangkan oleh pemerintah dan masyarakat. Selain itu kelapa merupakan komoditas penting dalam perekonomian nasional yaitu sebagai penghasil minyak nabati dalam memenuhi kebutuhan masyarakat disamping sebagai komoditas ekspor. Hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan, sehingga tanaman kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan (tree of life). Tanaman kelapa juga merupakan tanaman social 98 % diusahakan oleh petani.

Berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan oleh komoditi tersebut belum diiringi dengan pertumbuhan produksi dan produktivitas yang signifikan guna mengimbangi kebutuhan yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sehubungan dengan itu perlu adanya dukungan penyediaan benih secara berkesinambungan baik kualitas maupun kuantitas.