Kediri (09/02) – Setelah sukses melakukan penanaman Kelapa
Genjah Sebar 1 Juta Batang (KEJAR 1 JUTA BATANG) nasional oleh Presiden RI
Jokowi bersama Menteri Pertanian beberapa bulan lalu di Kab Sukoharjo Jawa
Tengah, Kementerian Pertanian kembali gelar penanaman Kelapa Genjah di Kab
Kediri Provinsi Jawa Timur.
Penanaman perdana telah dilakukan oleh Presiden RI Jokowi di
Solo Raya (Sukoharjo-Karanganyar-Boyolali) dengan target 200.000 batang, secara
bertahap Tahun 2022-2023.
Program strategis ini dilakukan demi memperkuat sektor
pertanian mengantisipasi tantangan krisis pangan global dan menuju kemandirian
pangan serta mengembalikan kejayaan Indonesia pada masa lalu yaitu Nyiur
Melambai dengan Pohon Kelapa. Program ini sekaligus untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat dengan mengoptimalkan lahan pekarangan dan hamparan,”
ujar Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan SYL) pada acara penanaman
Kelapa Genjah Sebar (Kejar) 1 juta batang secara nasional di Kab. Kediri dengan
klaster Pekarangan dalam rangka mendukung pengembangan kawasan perkebunan
(09/02).
Selanjutnya Mentan SYL mengajak masyarakat untuk
memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan dan lahan kosong dengan menanam
berbagai komoditas pertanian varietas unggulan. Salah satunya dengan penanaman
kelapa genjah, karena terbukti berpotensial dan memiliki nilai ekonomi yang
sangat tinggi. Sasaran pengembangan kegiatan ini adalah di pekarangan dan
Kawasan di Kabupaten Kediri yaitu 60% Pekarangan dan 40% Kawasan.
Data Direktorat Jenderal Perkebunan saat ini luas areal
kelapa nasional Tahun 2022 seluas 3.235.308 ha dengan produksi setara kopra
sebesar 2.763.689 ton. Untuk luas areal kelapa di Jawa Timur seluas 229.994 ha
dengan produksi 233.616 ton, sedangkan di Kab. Kediri luas eksisting seluas
6.331 ha dengan produksi 6.416 ton. Adapun Pengembangan Kelapa Genjah seluas
219 Ha atau 24.090 batang, sudah dimulai sejak tahun 2022 seluas 119 Ha dan
pada tahun 2023 ini seluas 100 ha. Pengembangan secara klaster
Perkebunan-Tanaman Pangan (integrasi kelapa dengan jagung) dengan target 48 ha,
sedangkan Klaster Kelapa-Peternakan (Kelapa dengan Kambing) yang berada
dipekarangan yaitu dua kelompok tani dengan total 50 ekor kambing, dimana
masing-masing mendapatkan bantuan kambing sebanyak 25 ekor.
“ Upaya ini dilakukan salahsatu untuk mendorong pekebun
memaksimalkan potensi yang ada. Saat menunggu kelapa berbuah pada umur 3 tahun,
petani/pekebun dapat terapkan tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman
pangan ataupun ternak yaitu Jagung, kedelai atau dari Ternak Kambing, sehingga
mendapatkan penghasilan lain, dan pendapatan petani tetap stabil dan aman,”
ujar Mentan SYL.
Mentan SYL menambahkan, Varietas Kelapa yang digunakan
meliputi Kelapa Genjah Kuning Bali, Salak dan Pandan Wangi. Diharapkan tentu
tak hanya dikembangkan dihulunya saja, harus dari hulu hingga hilir, sehingga
dapat digunakan untuk daerah pariwisata seperti Gula Semut dan Kelapa Segar,
agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Mentan menjelaskan, Ini peluang besar. Potensi pendapatan
pada saat produksi kelapa dari Kegiatan “Kejar Kediri” yaitu Gula semut sebesar
41,6 Ton/Tahun pendapatan mencapai Rp. 1 Milyar/Tahun, sedangkan dari Buah
segar 1,6 Juta butir pendapatan mencapai Rp.16 Milyar/Tahun, serta Hasil
tambahan dari 48 ha jagung sebanyak 192 Ton pendapatan mencapai Rp. 506
Juta/tahun. Selain itu terdapat pengembangan klaster Perkebunan-Peternakan
(integrasi kelapa dengan kambing) dimana masing-masing kelompok tani
mendapatkan bantuan 25 ekor kambing.
Dalam pengembangan Kejar ini tentu dalam waktu 3 tahun ke
depan setiap klaster harus dipersiapkan Unit Pengolahan Hasil (UPH) kelapa,
baik untuk Produk Gula Semut maupun Produk Minuman Segar bernilai tambah
tinggi.
Mentan SYL menjelaskan bahwa, Direktorat Jenderal Perkebunan
mendorong Perkebunan Partisipatif. Perkebunan Partisipatif merupakan kegiatan
terobosan dalam mendorong terciptanya investasi baru perkebunan dengan berbagai
jenis kemudahan diantaranya kemudahan akses varietas unggul, informasi pasar
ekspor, promosi.
Lebih lanjut Mentan SYL mengatakan, Hal ini dapat dilakukan
karena mengingat adanya keterbatasan anggaran APBN/APBD, sehingga pemerintah
mendorong Kerjasama dengan mitra-mitra yang bergerak pada sub sektor
perkebunan.
Mentan mengapresiasi kinerja semua pihak yang telah turut
serta membangun sektor pertanian khususnya subsektor perkebunan. Mentan
berharap agar kerja sama yang baik dari semua pihak terkait dapat terus
dilanjutkan demi pertanian maju mandiri dan modern.
Pada kesempatan yang sama, Kementerian Pertanian melalui
Direktorat Jenderal Perkebunan juga menyampaikan bantuan untuk pengolahan kopi
sebagai pengembangan nilai tambah dan daya saing produk kopi di Kediri.
Direncanakan kedepan perlu dipersiapkan juga bimbingan teknis serta
pendampingan dalam pengembangan kopi di Kediri.
Sebagai informasi, diketahui bahwa Pengembangan Kopi
sebanyak 100.000 batang dikembangkan di daerah Gunung Wilis, sedangkan jeruk
sebanyak 1.000 batang. Selain Kelapa, produk kopi juga berkembang di Kab.
Kediri, dengan dibangunnya Bandara Intenasional Dhono tentunya akan
meningkatkan pariwisata. Potensi ini yang harus segera dipersiapkan seperti
membina Petani Milenial, dan barista-barista yang handal di Kabupaten Kediri.
Mentan menegaskan, Dalam pengembangan Kawasan tentu
Pemerintah juga harus mempersiapkan logistik benih, sehingga kita juga
membangun nursery-nursery untuk pengembangan benih unggul, yang mana targetnya
adalah penyediaan benih didekatkan dengan Kawasan, mudah diakses, mutu benih
terjaga dengan sertifikasi, serta yang terpenting Benih Unggul.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perkebunan, Andi Nur Alam
Syah mengatakan, “Demi mendukung program KEJAR 1 Juta Batang ini, Kementerian
Pertanian telah membangun Pusat Nursery Perkebunan guna Swasembada Benih
Nasional dan untuk memenuhi ketersediaan kebutuhan akan benih kelapa. Kementan
melalui Ditjen Perkebunan telah membangun pusat perbenihan di beberapa lokasi,
salah satunya yaitu di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah untuk komoditas
kelapa,” jelasnya.
“Diharapkan semoga kedepannya kinerja perkebunan dapat
berjalan dengan baik dan sesuai target serta tepat guna bermanfaat bagi petani
maupun masyarakat sekitar,” harap Andi Nur.
#kejar #kelapa #mentan #kediri #masbub #andinur #andi
#yasinlimpo
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]