BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Ditjen Perkebunan Melantik Pejabat fungsional

Diposting     Jumat, 31 Maret 2023 08:03 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Dirjen Perkebunan memberikan arahan dan penugasan kepada para pejabat fungsional yang dilantik. “Mari kita menjaga resiliensi perkebunan 2023 melalui transformasi struktural.

Pada pelantikan bersama di lingkup Ditjen Perkebunan, Pegawai BBPPTP Surabaya dilantik pada Jabatan Fungsional POPT Madya, sdr Fathul Mukaromah, SP MP, pada Jabatan Fungsional POPT Muda Sdr. Ika Indriwati, SP. MP dan Dwi Purbo Lestari, SP.

Saya berharap kita semua dapat bekerja
dengan fokus, responsif dan kolaboratif, serta bersinergi, dalam menjalankan tugas dan fungsi di unit kerjanya, demi mendukung target kita di 2023,” pungkasnya.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

SOSIALISAI KEGIATAN PEMBANGUNAN DEMPLOT MITIGASI DAN ADAPTASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Diposting     Senin, 27 Maret 2023 08:03 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



(15/03) Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya BBPPTP Surabaya bersama dengan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo melakukan sosialisasi kegiatan pembangunan demplot mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Pentingnya strategi nasional meliputi antisipasi, mitigasi dan adaptasi di bidang pertanian khususnya pada usaha perkebunan dalam menghadapi perubahan iklim. Kegiatan mitigasi pada subsektor perkebunan merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha perkebunan untuk mengurangi sumber emisi gas rumah kaca, sedangkan adaptasi adalah tindakan penyesuaian untuk menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim.

Aplikasi model teknologi mitigasi dan adaptasi pada subsektor perkebunan perlu dilaksanakan di daerah agar pembangunan perkebunan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan produksi dapat dipertahankan sehingga mampu mengurangi kehilangan hasil akibat dampak perubahan iklim. Emisi karbon pada subsektor perkebunan dapat diminimalisir dengan pemanfaatan limbah perkebunan, mengintegrasikan dengan ternak (kebun-ternak), mengurangi atau menggantikan pemanfaatan pestisida dan pupuk kimia dengan organik, mengurangi penggunaan herbisida dan pemanfaatan pohon pelindung sebagai penyerap karbon.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Sediakan Pangan Sehat Berkualitas, BBPPTP Surabaya Kembangkan Desa Organik

Diposting     Jumat, 17 Maret 2023 09:03 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Pasuruan (14/3) – Pengembangan desa organik telah dilaksanakan oleh BBPPTP Surabaya sejak tahun 2016. Hingga saat ini ada 17 kelompok tani binaan BBPPTP Surabaya yang telah mendapatkan sertifikat Organik SNI maupun Organik Ekspor. Komoditas perkebunan yang dikembangkan oleh kelompok tani antara lain kopi, kakao dan gula kelapa. Berbagai penghargaan telah diterima oleh kelompok tani atas keberhasilannya dalam mengembangkan desa organik, baik tingkat provinsi maupun nasional, antara lain penghargaan pada Lomba Cita Rasa Kopi dan Kakao, Kelembagaan Kelompok tani, Petani Milineal serta Pengelolaan Ternak.

Pada tahun ini pengembangan desa organik dengan komoditas perkebunan berupa tanaman kopi dilaksanakan di Kelompok Tani Ampel Sari Makmur 1, Desa Tambak Sari, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Tahapan pertama kegiatan adalah dilakukan sosialisasi kepada kelompok tani yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan komitmen dari seluruh stakeholder untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan Pertanian Organik Berbasis Komoditas Perkebunan.

BBPPTP Surabaya bersama instansi terkait telah berkomitmen untuk bersama-sama memberikan pembinaan dan pendampingan kepada Kelompok Tani Ampel Sari Makmur 1 sehingga menjadi kelompok tani penghasil kopi yang berkualitas dan bersertifikat Organik Ekspor.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Optimalisasi Penanganan OPT, Kementan Jaga Kualitas Hasil Komoditas Perkebunan Untuk Tembus Pasar Global

Diposting        Oleh    Admin Balai Surabaya



Surakarta (13/3) – Pentingnya penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara rutin karena dapat mempengaruhi kualitas mutu hasil tanaman perkebunan. Pemerintah tentu tak tinggal diam, terus berupaya menjaga kualitas mutu hasil komoditas perkebunan.

Kali ini, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan gelar kegiatan Konsolidasi Perlindungan Perkebunan untuk menyinergikan program dan kegiatan terkait penanganan OPT, Gangguan Usaha Perkebunan dan Penanganan Dampak Perubahan Iklim serta Pencegahan Kebakaran. Sebagai bentuk upaya mendukung pencapaian terwujudnya Produk Hasil Perkebunan Nasional Bernilai Tambah dan Berdaya Saing sesuai Kepentingan Penguatan Ekonomi nasional.

Dalam upaya wujudkan peningkatan produksi, produktivitas, dan pengendalian OPT, Ditjen Perkebunan khususnya Direktorat Perlindungan Perkebunan memiliki peran yang sangat penting terutama dalam melindungi tanaman dari serangan OPT.

Direktur Jenderal Pekebunan, Andi Nur Alam Syah meminta seluruh jajaran perlindungan perkebunan untuk mengidentifikasi potensi permasalahan OPT di wilayah kerjanya, mengidentifikasi OPT utama perkebunan lainnya dan selanjutnya menyiapkan konsep penanganannya.

Andi Nur menekankan bahwa, Penanganan OPT agar diutamakan pada kegiatan ramah lingkungan.

“Kita harus melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi tepat guna serta melakukan berbagai macam pelatihan, salah satunya dengan cara membuat video edukasi di youtube,” ujar Andi Nur.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Aksi SIANI Bantu Petani Kendalikan Serangan Hama Artona sp. pada Tanaman Kelapa di Kabupaten Blitar

Diposting     Selasa, 14 Maret 2023 08:03 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Selasa (7/3) Kelapa menjadi salah satu tanaman perkebunan unggulan di Kabupaten Blitar saat ini. Untuk menjaga dan meningkatkan hasil produksi tanaman kelapa diperlukan perawatan dan pemeliharaan secara rutin agar tanaman kelapa tetap sehat dan terhindar dari serangan hama dan penyakit, sehingga dapat menghasilkan kelapa berkualitas terbaik dengan nilai jual yang tinggi.

Beberapa waktu lalu kelompok tani Sido Dadi Makmur Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar melapor kepada Sahabat Setia Petani (SIANI) karena merasa khawatir atas terjadinya serangan hama Artona sp. atau disebut juga hama ulat daun kelapa. Tanaman kelapa di kelompok tani Sido Dadi Makmur menunjukkan gejala daun berlubang berbentuk seperti jendela kecil dan pada tanaman yang terserang berat tajuk tanaman kelapa tampak layu dan seperti terbakar. Perkembangan gejala serangan Artona sp. terjadi dengan cepat, hanya dalam hitungan hari saja gejala dapat berubah dari ringan hingga berat, karena dipengaruhi oleh besar kecilnya populasi hama. Diketahui bersama bahwa ambang kendali Artona sp. adalah > 5 ekor per pelepah. Selama hidupnya serangga betina dewasa mampu bertelur hingga ±60 butir telur. Dinamika populasi Artona sp. dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu faktor yang diduga memicu kejadian ledakan populasi hama tersebut adalah terjadinya hujan periode tertentu akan tetapi berselang dengan cuaca cerah atau berawan. Saat populasi hama berada pada titik keseimbangan umum, perang musuh alami seperti parasit, parasitoid, predator dan musuh alami yang lain masih mampu berfungsi menekan populasi hingga tidak terjadi peledakan populasi.

Aksi SIANI tidak hanya dilakukan dengan diskusi , namun juga disertai praktek pengendalian hama secara langsung di lapangan. Diskusi bersama anggota kelompok tani untuk menggali informasi tentang kejadian serangan hama dan tukar menukar informasi teknologi pengendaliannya. Praktek pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan menggunakan mist blower dan injeksi batang menggunakan injektor khusus (Arbor System) serta mesin bor. Mist blower digunakan untuk pengendalian Artona sp. pada tanaman kelapa dengan ketinggian kurang dari 10 m serta menggunakan insektisida kontak dengan tujuan menghindari penumpukan residu pestisida pada pruduk tanaman kelapa baik buah kelapa maupun nira. Aplikasi melalui injeksi batang dilakukan apabila tinggi tanaman kelapa lebih dari 10 m dan insektisida yang dipakai berupa insektisida sistemik.

Untuk menghindari terjadinya ledakan populasi Artona sp., secara rutin petani harus melakukan pengamatan. Jumlah tanaman untuk dijadikan tanaman contoh adalah sebanyak  8 tanaman per Ha. Untuk kebun berukuran kurang dari 1 Ha dapat dilakukan pengamatan pada seluruh pohon kelapa. Pengamatan dilakukan pada satu pelepah daun yang telah membuka sempurna dengan gejala serangan ulat pemakan daun pada setiap tanaman contoh dan jumlah populasi ulat pemakan daun dihitung untuk menentukan tindakan pengendalian. Pengamatan dilakukan secara lebih intensif apabila lingkungan mendukung perkembangan Artona sp., seperti terjadinya hujan periode tertentu akan tetapi berselang dengan cuaca cerah atau berawan.   


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Mentan SYL Dorong Kopi Indonesia Tersebar di Seluruh Dunia

Diposting     Senin, 13 Maret 2023 03:03 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



MAKASSAR – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menargetkan pasar yang lebih luas untuk penjualan kopi asal Indonesia. Dia mengatakan, saat ini banyak penikmat kopi di dunia yang suka terhadap kopi Indonesia. Salah satunya adalah kopi yang berasal dari wilayah Sulawesi Selatan.

Menurut SYL, Sulawesi sebagai gerbangnya Indonesia bagian timur memiliki banyak kopi unggulan yang tersebar di wilayah Toraja, Enrekang, Wajo, Parepare sampai kopi Malakaji yang sudah terkenal ke seluruh dunia. Karena itu, SYL berharap, ada upaya serius dan dukungan penuh dari semua pihak untuk memperkuat akselerasi ekspor.
Oleh karena itu kita sudah canangkan tanam kopi sebanyak 30 juta. Kenapa? Karena di pikiran saya untuk 5 tahun ke depan tidak ada warung kopi di dunia yang terbesar di dunia di semua negara yang tidak ada kopi Indonesianya. Jadi tidak ada cafe kopi di dunia yang tidak ada kopi torajanya, kopi enrekangnya, kopi malakajinya dan kopi pareparenya,” ujar SYL saat menghadiri Social Creative Coffee Expo sekaligus Launching Kopi Komandan yang digelar di Trans Studio Makasar, Minggu, 12 Maret 2023.

SYL menjelaskan banyak kopi asal Indonesia yang memiliki harga fantastis di toko kopi dunia. Bahkan berdasarkan harga di gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits, and Floriculture di 10 negara, harga rata-rata kopi Indonesia mencapai Rp 400 hingga Rp 500 ribu per kilogram. Karena itu, kata SYL, potensi kopi yang cukup besar ini perlu ditingkatkan untuk memantik kesejahteraan petani dan masyarakat luas.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Saat Presiden Jokowi Panen Bersama Menteri Pertanian di Kebumen

Diposting        Oleh    Admin Balai Surabaya



Rilis Kementan, 9 Maret 2023
Nomor : 134/R-Kementan/03/2023

KEBUMEN – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pertanian dan sejumlah pejabat negara termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo baru saja melaksanakan panen raya di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden dan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan nasional. Dalam statment Presiden Jokowi menyampaikan panen raya dimulai bulan Maret ini dan puncak panen raya akan terjadi pada bulan April 2023 mendatang.

Ditemui di lokasi panen Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengaku bersyukur atas capaian tersebut. Menurut dia, peningkatan produksi memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan petani. Baginya, capaian tersebut tak lepas dari kerja keras jajaran Kementan dalam melakukan pendampingan maupun memberikan bantuan. Tercatat, Kebumen sendiri memiliki angka panen sebanyak 428.000 ton gabah dan memiliki surplus beras sebanyak 176.000.

“Ini adalah satu hal yang baik untuk Indonesia, tentunya juga untuk pangan kita. Dalam hal ini masyarakat dari petani mendapatkan bantuan peralatan alsintan yang cukup banyak dari Kementan baik itu traktor, combain harvest maupun power traktor,” ujar Arif bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) usai mendampingi Presiden Jokowi dalam gelaran panen raya nusantara, Kamis, 9 Maret 2023.

Arif mengatakan, berbagai bantuan tersebut mampu memudahkan petani dalam meningkatkan produksi. Terlebih kabupaten Kebumen memiliki potensi padi yang luar biasa serta akses distribusi pangan yang luas untuk kebutuhan masyarakat Jawa Timur maupun kota lainya di Indonesia.

“Tentunya ini menjadikan satu hal yang memudahkan petani untuk produksi hingga panen. Insyaallah akan ada panen raya serentak untuk Indonesia yang dimulai dari Kabupaten Kebumen,” katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan kebutuhan beras secara nasional dalam posisi aman. Kepastian ini menurut Mentan terjadi usai panen raya petani di seluruh Indonesia. Bahkan, SYL mengaku sudah melakukan validasi melalui data BPS, satelit standing crop, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan. Semua data sama dan hasilnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia selama beberapa bulan ke depan.

“Panen Raya seluruh Indonesia hari ini secara masif telah dimulai oleh bapak presiden. Dan data yang paling tinggi akan masuk pada April mendatang. Kita berharap kurang lebih 10 juta hektar penanaman itu secara serentak akan kita panen bersama dalam waktu yang sangat singkat ini. Kita juga sudah validasi datanya melalui data BPS, kemudian satelit, laporan daerah dan tinjauan langsung di lapangan,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, produksi padi nasional tahun 2022 mencapai 54,75 juta ton GKG atau mengalami kenaikan sebanyak 333,68 ribu ton atau 0,61 persen apabila dibandingkan produksi 2021 yang hanya 54,42 juta ton GKG. Sedangkan luas panen pada 2022 mencapai 10,45 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar atau naik 0,39 persen apabila dibandingkan dengan luas panen 2021 sebesar 10,41 juta hektar.

Adapun potensi produksi padi Kabupaten Kebumen sendiri pada bulan Maret 2023 ini mencapai 115 ribu Ton GKG dengan luas panen Maret tahun 2023 seluas 19 ribu Ha (M1: 5.745 Ha, M2 : 5.342 Ha, M3 3.241 Ha dan M4: 4.720 Ha.). Lokasi panen paling besar terjadi di dlDesa Lajer, Kecamatan Ambal. Untuk varietas yang digunakan adalah Ciherang, Inpari 42, Inpari 32. Indeks pertanaman IP-300. Potensi produktivitas 7-8 Ton/Ha dengan harga GKP Rp. 4.300/kg.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]