BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian lakukan Pembinaan Kearsipan di BBPPTP Surabaya

Diposting     Kamis, 19 September 2024 03:09 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



 

Jombang, Unit Kearsipan I Kementerian Pertanian melakukan kunjungan dinas dalam rangka pembinaan kearsipan ke Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya pada Kamis (19/9).

Luh Putu Yuni dan Rini Gusfrianti yang merupakan Arsiparis Ahli Madya pada Kementerian Pertanian mengatakan pembinaan kearsipan bertujuan untuk mewujudkan kepatuhan penyelenggaraan kearsipan pada setiap unit kerja pencipta arsip. “Dalam pengelolaan kearsipan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain mengklasifikasikan arsip, menyimpan arsip, menyajikan arsip, memelihara arsip dengan tepat, serta cara penyusutan arsip yang sudah melewati masa retensi dan tidak bernilai guna”, terang Yuni lebih lanjut.

Kepala BBPPTP Surabaya, Tommy Nugraha menyambut baik adanya kegiatan ini. “Saya berharap adanya pembinaan kearsipan ini, kedepannya agar arsip-arsip di BBPPTP Surabaya lebih teratur, terawat dan tidak hilang sehingga memudahkan dalam mempertanggungjawabkan suatu dokumen apabila arsip dari dokumen tersebut dibutuhkan”, kata Tommy.

Pembinaan kearsipan yang dilaksanakan termasuk mengisi form Aski (audit sistem kearsipan internal) mandiri dan melengkapi data dukung yang dibutuhkan. Audit kearsipan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti di setiap instansi untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektifitas, efisiensi, dan keandalan dalam penyelengaraan kearsipan.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Wamen Sudaryono, Sektor Perkebunan Jaga Suistanibilty Kemakmuran Bangsa

Diposting     Senin, 16 September 2024 11:09 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



 

Tangerang – Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) tahun 2024 kembali digelar pada Kamis (12/09) di ICE BSD Tangerang.

Saat membuka acara Bunex, Wakil Menteri Pertanian (Wamen) Sudaryono mengatakan, sektor perkebunan terutama sawit merupakan penyumbang ekspor terbesar diluar sektor migas. “Anugerah ini harus kita syukuri, tidak cukup dengan alhamdulillah tetapi harus dengan aksi nyata tetapi juga dengan menjaga suistainability untuk kemakmuran bangsa,” katanya.

“Kementerian Pertanian ingin sekali dari setiap expo perkebunan ada capaian baru, pengusaha baru yang tercipta dari sektor perkebunan ini. Sektor perkebunan harus memperhatikan penambahan kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.

Ekspor perkebunan sangat mendominasi dengan capaian tahun lalu Rp500 triliun atau USD33 miliar. Sampai Juni 2024 nilai ekspor perkebunan sudah USD14.8 miliar dan sampai akhir tahun meningkat.

Bunex merupakan ajang penting untuk mewujudkan keselarasan dalam kegiatan kewirausahaan di subsektor perkebunan yang inovatif, berdaya saing, dinamis serta terus berkembang dan saling menguatkan.

Sebagai informasi Bunex kali ketiga ini digelar selama 3 hari mulai dari tanggal 12 -14 September 2024, dengan mengusung tema “Perkebunan Berkelanjutan untuk Ketahanan Pangan dan Energi Menuju Indonesia Emas 2045.

Bunex mendapat antusias tinggi dari masyarakat, karena beragamnya rangkaian acara. Salah satunya diisi oleh kegiatan pameran yang menghadirkan produk – produk unggulan perkebunan, alat dan mesin pertanian, hasil riset dan teknologi, dukungan lembaga sertifikasi dan pelatihan. Tak hanya itu, kegiatan Bunex kali ini juga menampilkan teknologi dan inovasi dari Implementasi biodiesel B50, menuju Indonesia Mandiri Pangan dan Energi.

Tak berhenti disitu, Bunex juga menampilkan inovasi pengolahan berbasis kelapa sawit dengan keluaran minyak goreng untuk pangan dan biodiesel untuk energi, Talkshow dan FGD tentang kelapa sawit dan perkebunan lainnya, Forum Investasi (Business Matching), Demo Alat dan Mesin Perkebunan, Coaching Klinik Perkebunan dan kegiatan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Kementerian Pertanian memberikan penghargaan terhadap 21 insan perkebunan yang berperan terhadap akselerasi dan pengembangan produk-produk perkebunan. Penghargaan diberikan secara langsung oleh Wamen Sudaryono.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Gerak Cepat Pengendalian OPT, Kementan Tingkatkan Produktivitas Tebu di Kabupaten Kediri

Diposting     Kamis, 05 September 2024 09:09 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Menjaga kestabilan produksi tebu nasional Kementerian Pertanian (Kementan) aktif melaksanakan pengendalian uret tebu pada sentra penghasil tebu. Pada Selasa, 27/8/2024 telah dilaksanakan gerakan pengendalian uret tebu di Kabupaten Kediri, Jawa Timur oleh tim teknis dari Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian.

Gerakan pengendalian uret tebu kali ini dilakukan di Gapoktan Setia Tani, Desa Adan Adan, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Sebanyak 30 (tiga puluh) petani tergabung di Gapoktan Setia Tani. Pelaksanaan pengendalian uret tebu ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertanian melalui BBPPTP Surabaya, Direktorat Jenderal Perkebunan dengan stakeholder terkait antara lain Gapoktan Setia Tani, petugas penyuluh lapang Kecamatan Gurah, Camat Gurah, Kepala Desa Adan Adan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, pabrik gula Pesantren Baru, PTPN X Djengkol Kediri, Kapolsek Gurah, Dandim Gurah, serta Babinkamtibmas.

Kementerian Pertanian melibatkan petani secara langsung agar aktif dalam pengendalian uret tebu di kebunnya. Tidak hanya memberikan pendampingan tentang penanganan pengendalian uret tebu, Kementan juga berikan bantuan berupa perangkat pengendalian yaitu 100 unit jaring, 100 unit lampu dan 100 unit peralatan penunjang berupa bambu, kawat dan lain-lain. Ratusan perangkat pengendalian tersebut digunakan untuk pengendalian uret tebu seluas 50 ha, sedangkan pembinaan terhadap petani dilakukan oleh petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari BBPPTP Surabaya dibantu petugas lapang dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri.

Camat Gurah, Moch Imron, menyambut antusias atas program pengendalian hama tebu di wilayahnya yang selama ini menjadi permasalahan petani. Ia berharap kegiatan ini bermanfaat bagi petani tebu di Kecamatan Gurah. Harapan yang sama disampaikan Kepala Desa Adan Adan, Moch. Reza Fahmi. “Terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan untuk petani tebu di desa kami, semoga bantuan peralatan pengendalian OPT ini dapat meningkatkan produksi tebu secara maksimal”, ungkapnya.

Kementan melalui unit pelaksana teknisnya di daerah akan terus melakukan pengawalan dan pendampingan agar pengendalian uret tebu di Kabupaten Kediri berhasil diatasi, sehingga kesejahteraan petani dapat tercapai.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]

Genjot Luas Areal Tanam, Kementan Optimalkan Potensi Lahan di Jawa Timur

Diposting     Rabu, 04 September 2024 02:09 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



 

Jombang – Staf Ahli Menteri bidang lingkungan pertanian, Prihasto Setyanto bersama Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang serta Danramil Kabupaten Jombang meninjau pelaksanaan program Perluasan Areal Tanam (PAT) di Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang pada Kamis (29/8).

Kabupaten Jombang menjadi salah satu lokasi pelaksanaan program (PAT) padi di Jawa Timur yang digagas oleh Menteri Pertanian saat ini, Andi Amran Sulaiman. Program PAT bertujuan untuk meningkatkan luas tanam serta produksi pertanian nasional guna menjamin ketahanan pangan dan ketersediaan pangan. Hal ini selaras dengan prioritas kerja Presiden Joko Widodo dalam hal kedaulatan dan ketahanan pangan nasional.

“Kementan telah melakukan berbagai terobosan untuk meningkatkan indeks tanam dan produktivitas padi. Salah satunya dengan memperkuat Perluasan Areal Tanam Padi (PAT) melalui pompa di lahan pertanian,” jelas Mentan.

Program PAT dilaksanakan secara serentak oleh unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian di daerah. Pelaksanaan program PAT di Jawa Timur menjadi tanggung jawab Kepala BBPPTP Surabaya, Direktorat Jenderal Perkebunan, Tommy Nugraha.

“Sejauh ini pelaksanaan program PAT di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Jombang telah berjalan dengan baik, bahkan melebihi target yang ditentukan,” kata Tommy. Provinsi Jawa Timur ditargetkan penambahan area tanam seluas 176.093 ha dan untuk Kabupaten Jombang seluas 5.299 ha. Sampai dengan akhir Agustus di Kabupaten Jombang telah terealisasi luasan PAT seluas 6.433 ha atau 121,4%.

“Alhamdulillah, penambahan areal tanam di Kabupaten Jombang bisa dicapai melebihi yang ditargetkan oleh Menteri Pertanian. Kita akan terus pantau perkembangan selanjutnya, bila perlu target akan ditambahkan. Kementan akan beri bantuan yang dibutuhkan untuk mencapai target PAT,” kata Prihasto Setyanto.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian kabupaten Jombang, Much. Rony sangat mendukung program PAT dari Kementerian Pertanian. Dirinya mengakui bahwa program ini sangat membantu petani. “Petani merasa mendapatkan dukungan dari pemerintah dengan adanya bantuan-bantuan untuk produksi padi,” katanya. Ia sangat berharap, gebrakan Mentan ini dapat meningkatkan perekonomian dan membawa kesejahteraan bagi petani.


Bagikan Artikel Ini  
[Sassy_Social_Share style="display:inline-block; margin-left:140px;"]