Pelatihan Teknis SINANDA Pengelolaan OPT Perkebunan Tebu Rakyat
Diposting Friday, 22 August 2025 08:08 am
Mojokerto (20/08) – Pengamatan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada perkebunan merupakan salah satu komponen penting dalam upaya menjaga produktivitas dan kualitas hasil pertanian. OPT, yang meliputi hama, penyakit, serta gulma, dapat menurunkan hasil panen secara signifikan apabila tidak dikendalikan dengan tepat. Oleh karena itu, keberadaan tenaga pengamat hama serta petugas Pengendali OPT (POPT) yang memiliki kompetensi tinggi menjadi kebutuhan mendesak di sektor perkebunan, termasuk pada komoditas strategis seperti tebu.
Pelaksanaan pelatihan teknis pengelolaan OPT Perkebunan pada Dokter Tanaman (SINANDA) di Desa Ngingas Rembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto merupakan langkah nyata dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pelindungan tanaman. Kegiatan ini berfokus pada penguatan pengetahuan dan keterampilan petugas Pelidungan.
Pengamatan OPT secara berkesinambungan di perkebunan tebu rakyat memberikan manfaat ganda. Pertama, petani memperoleh informasi akurat mengenai status kesehatan tanaman sehingga dapat mengambil keputusan pengendalian yang tepat waktu. Kedua, data pengamatan yang terkumpul dapat menjadi dasar penyusunan kebijakan teknis perlindungan perkebunan di tingkat kabupaten maupun provinsi. Kegiatan ini berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi gula nasional sekaligus mendukung ketahanan pangan.
Selain itu, pelatihan semacam ini juga memperkuat sinergi antara petugas pelidungan, penyuluh pertanian, serta kelompok tani, sehingga tercipta jejaring kerja yang solid dalam menghadapi ancaman OPT. Kompetensi petugas yang meningkat akan berdampak pada efisiensi penggunaan sarana produksi, pengurangan risiko gagal panen, serta peningkatan kesejahteraan petani.