BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

AKSI MOBIL SIANI PENGENDALIAN OPT CENGKEH DI KABUPATEN KEDIRI

Diposting     Rabu, 07 September 2022 11:09 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



Salah satu sentra tanaman cengkeh di Kabupaten Kediri adalah Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar. Namun pada saat ini petani cengkeh di wilayah tersebut sedang berjibaku mengatasi serangan OPT. Berdasarkan hasil pengamatan gejala di lapangan, tanaman cengkeh tersebut mayoritas terserang bakteri pembuluh kayu cengkeh (BPKC) dan penggerek batang cengkeh.

Sebagai upaya pengendalian BPKC dan penggerek batang cengkeh, SIANI bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri serta Kelompok Tani Usaha Karya melaksanakan kegiatan Gerakan Pengendalian OPT Tanaman Cengkeh. Kegiatan diawali dengan diskusi tentang kondisi tanaman cengkeh, OPT utama dan OPT penting pada tanaman cengkeh, pengamatan, strategi pengendaliannya serta aksi pengendalian pada tanaman terserang OPT.

Gejala serangan BPKC ditunjukkan dengan adanya gugur daun yang diawali dari daun dibagian pucuk tanaman (daun muda). Apabila tidak dilakukan upaya pengendalian, maka gejala tersebut akan menyebar keseluruh daun dibagian yang lainnya. Pada tingkat serangan yang berat maka akan menyebabkan tanaman cengkeh mati. Tanda serangan penggerek batang cengkeh ditunjukkan dengan adanya lubang bekas gerekan pada batang cengkeh. Lubang gerekan aktif ditunjukkan dengan adanya lendir atau cairan yang keluar dari lubang gerekan atau dapat juga ditunjukkan dengan adanya serbuk gerekan yang keluar dari lubang gerekan. Sedangkan gejala yang ditunjukkan adalah mengeringnya daun atau bagian tanaman yang terserang penggerek secara bersamaan atau dalam periode yang singkat dikarenakan matinya jaringan tanaman.

Pada saat pengamatan gejala dan tanda serangan OPT pada tanaman cengkeh, kelompok tani mendapatkan keberadaan imago dan nimfa Hindola sp. yang merupakan vektor dari BPKC. Semakin banyak populasi Hindola sp. maka semakin cepat penyebaran BPKC.   

Aksi pengendalian yang dilaksanakan SIANI bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri serta Kelompok Tani Usaha Karya adalah dengan memanfaatkan musuh alami atau agens pengendali hayati yang merupakan salah satu prinsip dalam PHT. Untuk pengendalian BPKC digunakan suspensi bakteri Pseudomonas fluorescens (Pf) dengan metode aplikasi melalui injeksi batang menggunakan alat injektor khusus untuk tanaman.

Untuk mendukung ketahanan tanaman perlu dilakukan pemupukan organik pada tanaman cengkeh secara rutin dengan periode pemupukan setahun dua kali yaitu pada awal dan akhir musim penghujan. Untuk konsentrasi pemupukan organik pada tanaman cengkeh sebenarnya tidak ada batasan maksimal, hanya berdasarkan kemampuan yang dimiliki petani. Semakin banyak bahan organik yang diamasukkan kedalam lingkungan kebun akan semakin baik bagi pertumbuhan tanaman dengan catatan pupuk organik yang diaplikasikan telah dilakukan fermentasi atau pupuk organik yang siap untuk diserap tanaman dengan aman.

Keberhasilan dalam upaya pengendalian OPT pada tanaman cengkeh tergantung komitmen petani untuk menerapkan strategi pengelolaan OPT secara komprehensif dan terus menerus.    

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan serangan BPKC dapat terkendali sehingga produksi tanaman cengkeh sesuai dengan harapan petani dan petani peserta kegiatan dapat menyampaikan informasi teknologi dan pengetahuan tentang pengendalian OPT tanaman cengkeh kepada petani disekitar wilayah tersebut.           


Bagikan Artikel Ini  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *