BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

EKSPLORASI KELAPA LOKAL CUNGAP MERAH PURBALINGGA DALAM RANGKA PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL KELAPA KOPYOR CUNGAP MERAH Oleh : Badrul Munir, S.TP, M.P

Diposting     Kamis, 17 November 2022 03:11 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Indonesia yang secara geografis terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik), jumlah pulau yang sangat banyak (lebih dari 17.000), serta sifat geografisnya yang unik memungkinkan Indonesia memiliki keanekaragaman plasma nutfah yang sangat tinggi dengan tingkat endemisme yang tinggi pula. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar kekayaan plasma nutfahnya.

Plasma nutfah adalah sumber daya alam keempat disamping sumber daya air, tanah dan udara yang sangat penting untuk dilestarikan. Pelestarian plasma nutfah sebagai sumber daya genetik akan menentukan keberhasilan program pembangunan pertanian yang berkelanjutan. Bagi Indonesia, plasma nutfah merupakan sumber daya yang memiliki arti ekonomi dan sosial yang sangat penting. Banyak jenis tanaman yang mempunyai makna global dan nasional berasal dari Indonesia seperti lada hitam, kelapa, cengkeh, tebu, jenis-jenis jeruk, dan buah-buahan tropik lainnya.

Melimpahnya keanekaragaman flora tersebut merupakan potensi sumber daya genetik yang dapat menghasilkan klon/varietas unggul perkebunan, disamping juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bio-fuel, bio-pesticide, bio-fertilizer atau untuk tujuan komersial lainnya. Eksplorasi terhadap komoditas spesifik perkebunan yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sangat penting untuk mendukung pengembangan varietas unggul nasional.

  1. EKSPLORASI PLASMA NUTFAH

Eksplorasi adalah identifikasi klon yang diduga dan diyakini oleh masyarakat setempat memiliki keunggulan-keunggulan tertentu seperti: umur berproduksi yang cepat/genjah, produktifitas yang tinggi, tahan/toleran terhadap serangan OPT, tahan terhadap cekaman lingkungan/kekeringan, kandungan minyak yang tinggi, ataupun ukuran buah yang sangat besar. Langkah selanjutnya adalah mengamati secara seksama apakah keunggulan tersebut dapat terbukti secara nyata di lapangan dan pengujian.

Determinasi adalah suatu proses penentuan terhadap kebenaran suatu varietas/klon. Apabila varietas/klon tersebut sama dengan lokal lain harus diteliti sejauh mana kesamaannya dan jika benar sama maka pemberian nama harus dipilih dari yang terluas penyebarannya. Sebagai instrumen/alat dalam melakukan determinasi maka diperlukan deskripsi varietas.

Deskripsi varietas adalah pengenalan varietas yang lebih mendalam meliputi: asal usul, silsilah, habitus tanaman, batang utama, percabangan, bentuk daun, warna daun tua, warna daun muda, permukaan daun, panjang daun, lebar daun, panjang tangkai daun, bentuk bunga, type rangkaian bunga, warna bunga muda, warna bunga masak, warna mahkota bunga, bentuk buah, warna buah matang, potensi produksi per pohon, dan kadar minyak astiri.

  1. IDENTIFIKASI KELAPA UNGGUL LOKAL CUNGAP MERAH PURBALINGGA

Salah satu tugas dan fungsi bidang perbenihan BBPPTP Surabaya adalah melakukan identifikasi klon unggul lokal/harapan. Identifikasi klon unggul lokal/harapan dilakukan dengan cara eksplorasi terhadap klon unggul lokal yang berkembang di suatu wilayah dalam rangka pemanfaatn untuk pelepasan varietas unggul baru. Salah satu klon unggul lokal kelapa yang memiliki keunggulan adalah kelapa cungap merah (KCM) Purbalingga. Kelapa cungap merah Purbalingga memiliki karakteristik yang unik, karena disamping berkhasiat sebagai kelapa obat juga memiliki rasa yang khas dan ciri warna mayang merah keunguan.

Kegiatan eksplorasi dilaksanakan di desa Kedarpan, Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan penuturan Bapak Rawan Udi Purwito, warga Desa Kejobong, Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga (-7.388597, 109.504345), kelapa cungap merah (CM) ditanam pertama kali oleh Bapak Rosidi pada tahun 1970-an dengan benih yang tidak diketahui asal usulnya. Di antara kelapa CM tersebut terdapat 1 (satu) pohon kelapa yang mampu menghasilkan buah kopyor dengan jumlah yang terbatas, dalam 1 tandan hanya dihasilkan sekitar 2 – 4 butir buah kopyor. Selanjutnya pohon kelapa CM tersebut disebut kelapa kopyor cungap merah heterozygote generasi nenek (KCM heterozygote nenek). Pada tahun 1990-an, Bapak Rawan menanam buah normal yang diperoleh dari tandan buah kelapa KCM heterozygote yang ada buah kopyornya sebanyak 27 batang di Desa yang sama. Di antara 27 batang kelapa tersebut diperoleh 12 batang kelapa KCM dan 15 batang kelapa CM. Selanjutnya kelapa KCM heterozygote tersebut disebut kelapa KCM heterozygote generasi nol (KCM G0).

Gambar 1. Pohon induk kelapa cungap merah generasi nenek (G0)

  1. KELAPA UNGGUL LOKAL SEBAGAI BAHAN PENGEMBANGAN CALON VARIETAS BARU KELAPA KOPYOR CUNGAP MERAH

Pada tahun 2012 – 2013 tim peneliti CRC (coconut research centre) Universitas Muhammadiyah Purwokerto melakukan pemurnian kelapa KCM heterozygote menjadi kelapa KCM homozygote dengan cara menanam embryo buah kopyor dari kelapa KCM G0 secara in vitro dengan menggunakan teknik kultur embryo (embryo resque). Dalam proses kultur embryo tersebut dilakukan seleksi kecambah untuk memilih kecambah berwarna merah muda. Selanjutnya kecambah tersebut ditumbuhkan secara in vitro dan diaklimatisasikan sehingga diperoleh kelapa KCM homozygote (KCM G1) dan materi ini digunakan sebagai materi pengujian dibandingkan dengan varietas kelapa kopyor genjah hijau Pati (GHP) dan kelapa kopyor genjah coklat Pati (GCP).

Pada tahun 2014 – 2016 dilakukan penanaman benih kelapa KCM G1 di dua lokasi, Kebun Plasma Nutfah Kelapa Kopyor- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (-7.414919; 109.277559) dan kebun kelapa kopyor di Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas (-7.351578; 109.0618824). Sampai tahun 2022, kelapa KCM G1 secara keseluruhan berjumlah 123 pohon dengan 77 pohon telah berproduksi sedangkan 46 pohon berumur 3 tahun dan sudah mulai berbunga.

Pengamatan daya hasil kelapa dilakukan di kebun plasma nutfah kelapa kopyor selama 3 tahun (2019-2021) dengan cara mengamati 12 pohon kelapa Kopyor Cungap Merah (KCM) yang ditanam di blok UMP dan 24 pohon yang ditanam di blok Pekuncen. Sebagai pembanding digunakan 2 varietas kelapa kopyor genjah yang sudah dilepas, yaitu Kopyor Genjah Hijau Pati (GHP) dan Kopyor Genjah Coklat Pati (GCP) masing-masing 8 pohon di blok UMP dan 7 pohon di blok Pekuncen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mayoritas (80 %) kelapa KCM mulai menghasilkan bunga ketika tanaman berumur 29.70 ± 4.69 bulan setelah tanam. Kelapa KCM mampu menghasilkan mancung relative cepat, yaitu sekitar 20.92 ± 2.80 hari sekali di blok UMP, sedangkan di blok Pekuncen sedikit lebih lama, yaitu sekitar 23.61 ± 1.57 hari sekali (Tabel 3.1). Ciri tersebut sedikit lebih cepat dibandingkan kelapa pembanding (GCP maupun GHP) yang rata-rata memerlukan waktu sekitar 22.58 ± 2.20 hari di blok UMP dan 25.88 ± 1.77 hari di blok Pekuncen. Jumlah tandan per pohon yang dimiliki oleh kelapa KCM juga sama dibandingkan dengan kelapa GCP maupun GHP, yaitu sekitar 14.67 ± 3.55 tandan per tahun di blok UMP dan 13.38 ± 1.79 tandan per tahun di blok Pekuncen.

Gambar 2. Calon Pohon Induk Terpilih di Kebun Plasma Nutfah UMP

Total produksi buah kelapa per pohon per tahun pada kelapa KCM relative lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa GCP maupun GHP. Potensi produksi buah kelapa KCM dapat mencapai sekitar 170.42 ± 17.21 butir / pohon / tahun sedangkan pada kelapa GCP berkisar 112.88 ± 4.60 butir/pohon/tahun dan pada kelapa GHP mencapai 131.50 ± 16.74 butir / pohon / tahun.

  1. PROSES PELEPASAN VARIETAS KELAPA KOPYOR CUNGAP MERAH

Hasil pengujian kelapa Kopyor Cungap Merah (KCM) homozygote yang dilakukan di blok UMP dan blok Pekuncen selama 3 tahun produksi (2019 sd 2021) menunjukkan bahwa kelapa KCM yang diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul baru memiliki keungulan dibandingkan dengan varietas pembanding GCP dan GHP. Kelapa KCM homozygote hasil pemurnian memiliki keunggulan berupa jumlah buah kopyor per tandan yang dihasilkan sangat tinggi, yaitu 95 %. Jumlah tersebut meningkat dari sekitar 27 % pada kelapa KCM heterozygote yang ditanam di desa Kejobong, Purbalingga. Sifat kopyor tersebut tetap bertahan ketika dilakukan pengujian dengan ditanam di lahan perbukitan tanpa irigasi dan dalam populasi yang bersebelahan dengan kelapa normal di kebun Pekuncen Banyumas, yaitu masih mencapai 89 %. Jumlah buah yang dihasilkan per pohon per tahun juga relatif tinggi, yaitu 170 butir ketika di tanam di lahan UMP. Jumlah tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa GCP dan GHP yang mencapai 112 butir dan 131 butir. Meskipun jumlah tersebut menurun ketika ditanam di lahan Pekuncen, namun penurunan tersebut juga terjadi pada kelapa pembanding. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal kelapa KCM direkomendasikan untuk di tanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian di bawah 300 m dpl.

Kelapa KCM juga memiliki keunggulan berupa buah dengan isi daging buah sedang sampai dengan banyak atau bahkan tanpa air mencapai 90 – 92 %. Tingkat kemanisan air dan daging buah juga relatif tinggi (5.14 gr gula total / 100 ml air dan 5.48 gr gula total/ 100 gr daging buah) jika dibandingkan dengan air dan daging buah kelapa pembanding. Hasil uji kandungan asam lemak pada air kelapa dan daging buah kelapa KCM dengan menggunakan alat gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) menunjukkan bahwa air kelapa dan daging buah kopyor KCM mengandung asam laurat dengan kadar tinggi (34.00 % dan 29.74 %), jauh lebih tinggi dari air kelapa normal (2.85 %).

Gambar 3. Daging buah Kelapa Kopyor Cungap Merah

Kelapa KCM juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki varietas lain berupa kecambah yang berwarna merah (Red group 54C – 54D RHS Colour Chart 2019), ujung akar yang berwarna merah (Red group 50A – 50C RHS Colour Chart 2019), bunga betina ketika mancung pecah berwarna merah keunguan (Red-Purple Group 73B – 73C) serta ketika kulit buah muda pada bagian cungap dikupas juga berwarna merah (Red Group 54A – 54D RHS Colour Chart 2019). Ciri khas tersebut tetap dimiliki baik pada kelapa KCM yang ditanam di kebun UMP maupun di kebun Pekuncen. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kelapa KCM memiliki tangkai daun berwarna kuning kehijauan (Yellow-Green Group 146C – 146D RHS Colour Chart 2019) dengan daun tua berwarna kuning kehijauan (Yellow-Green Group 146A dan 147A RHS Colour Chart 2019). Kelapa KCM memiliki batang tegak dengan panjang 11 bekas daun sebesar 50.3 cm. Bunga jantan masih banyak ditemukan ketika bunga betina siap dibuahi. Dengan demikian persentase self pollination pada kelapa KCM cukup tinggi. Meskipun kelapa KCM memiliki bole dalam ukuran kecil terutama ditemukan pada agroklimat dengan air dan perawatan yang baik (blok UMP), namun dengan ciri batang dan self pollination tersebut, maka kelapa KCM dikelompokkan sebagai kelapa genjah.

Gambar 4. Ciri khas warna mayang merah Kelapa Kopyor Cungap Merah

Gambar 5. Ciri morfologi akar berwarna merah (doc. CRC-UMP)

  • PENUTUP

Setelah melalui proses penelitian yang panjang sejak tahun 2009, maka pada tahun 2020 tim CRC – UMP bekerjasama dengan BBPPTP Surabaya  mengajukan proses pelepasan varietas kelapa kopyor cungap merah ini kepada Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian. Berdasarkan proses penilaian tim TP2V Direktorat Jenderal Perkebunan dan pelaksanaan sidang pelepasan varietas tanaman perkebunan semester 1 tahun 2022, kelapa kopyor cungap merah dinyatakan layak dan dilepas dengan nama Kelapa Kopyor Cungap Merah (KCM). Setelah dinyatakan lolos sebagai varietas unggul nasional, selanjutnya dilakukan penyiapan calon kebun induk yang akan dijadikan kebun sumber benih kelapa kopyor cungap merah.

  • BAHAN BACAAN

Ditjenbun. 2022. Media Perkebunan Edisi Agustus 2022. Halaman 32-37. Kementerian Pertanian. Jakarta

https://suaramuhammadiyah.id/2022/04/14/kelapa-kopyor-ump-lolos-uji-pelepasan-varietas-kementrian-pertanian/. Diakses pada Mei 2022.

https://banjarnegara.pikiran-rakyat.com/news/pr-2464267152/kelapa-kopyor-hijau-cungap-merah-ump-lolos-uji-pelepasan-varietas-dari-kementan. Diakses pada Mei 2022.

UMP-BBPPTP Surabaya. 2022. Proposal Pelepasan Varietas Kelapa Kopyor Cungap Merah.


Bagikan Artikel Ini  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *