BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PELINDUNGAN TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

Field Day Pengelolaan OPT Tanaman Karet Bersama PT. Dewi Sri sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi POPT BBPPTP Surabaya

Diposting     Wednesday, 08 October 2025 03:10 pm    Oleh    Admin Balai Surabaya



Field Day Pengelolaan OPT Tanaman Karet

Field Day Pengelolaan OPT Tanaman Karet

Jombang (8/10) – Karet merupakan komoditas perkebunan yang berperan sebagai penyumbang surplus dalam kinerja perdagangan sektor pertanian. Ekspor karet alam dunia pada tahun 2023 sekitar 12,60 juta ton, sementara ekspor karet sintetis sekitar 25,46 juta ton. Ekspor karet alam ini sekitar 33,10% dari total ekspor karet (alam dan sintetis) (Pusdatin, 2024).

Produksi karet Indonesia tahun 2024 diperkirakan sebesar 2,26 juta ton atau naik dari produksi tahun 2023 sebesar 0,95%. Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara dan Jambi merupakan tiga provinsi dengan produksi karet terbesar secara nasional di tahun 2024. Harga karet tingkat produsen dalam wujud Lump UPPB tahun 2024 (sampai bulan November) tercatat Rp 9.357 per kg dan menunjukkan kecenderungan meningkat. Hal yang sama juga terjadi dengan rata-rata harga karet di pasar internasional, dimana tahun 2024 (sampai bulan November) sebesar USD 1,73 per kg untuk wujud TSR20 dan USD 2,27 per kg untuk wujud RSS3 (Pusdatin, 2024).

Dalam proses budidaya tanaman karet menemui berbagai kendala, antara lain yaitu adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Serangan OPT ini menjadi faktor pembatas dalam peningkatan produksi tanaman karet secara optimal. Untuk meningkatkan ilmu, pengetahuan dan kompetensi POPT dalam strategi pengelolaan OPT tanaman karet, maka dilaksanakan Field Day di kebun karet PT. Dewi Sri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar pada 19 September 2025 dengan luas keseluruhan perkebunan karet sebesar 130 ha. Kegiatan field day pengelolaan OPT tanaman karet diikuti oleh 38 POPT.

Kendala yang sering dihadapi PT. Dewi Sri dalam budidaya tanaman karet adalah serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Jamur akar putih (Rigidoporus sp.) dan jamur embun tepung (Oidium sp.) merupakan patogen yang sering menyerang tanaman karet di wilayah tersebut. Gejala yang sering muncul akibat dari serangan jamur akar putih antara lain adalah mati mendadak seperti tersiram air panas pada musim hujan, daun menjadi coklat kekuningan dan menunjukkan lengkungan ke bawah, pembungaan di luar musim pada pohon yang terinfeksi atau pembungaan pada tanaman yang belum waktunya berbunga. Sedangkan tanda adanya serangan jamur akar putih adalah adanya jaringan miselia Rigidoporus sp. pada pangkal batang yang terlihat setelah penggalian tanah, terbentuknya tubuh buah jamur dipangkal batang. Pengendalian jamur akar putih yang dapat dilakukan oleh petani adalah pembongkaran tunggul pohon sisa-sisa tanaman hutan, pembongkaran tanaman karet yang mati karena terserang jamur akar putih dan membakarnya, jangan dibiarkan akar, batang, ranting dan daun tanaman yang terserang tersisa, menggunakan Agens Pengendali Hayati (APH) yaitu Trichodherma koningii, melakukan tumpangsari dengan tanaman antagonis seperti lidah mertua/sanseviera, sambiloto, tanaman zigzag, lengkuas dan kunyit.

Tubuh buah jamur akar putih (Rigidoporus sp.) dan proses diskusi dengan narasumber

Tubuh buah jamur akar putih (Rigidoporus sp.) dan proses diskusi dengan narasumber

Gejala serangan jamur embun tepung (Oidium sp.) antara lain adalah adanya bercak yang tembus cahaya/translucens pada permukaan daun sedangkan gejala yang timbul adalah pada permukaan daun terdapat masa jamur berwarna putih. Langkah pengendalian yang dapat dilakukan antara lain adalah daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk organik dan ditambahkan pupuk nitrogen dengan dosis dua kali lipat dan disemprot pupuk daun, menanam klon anjuran yaitu RRIC 100, BPM 1, BPM 24, BPM 107, BPM 109, PB 260, PB 340, PB 330, IRR 104, IRR 5, IRR 32, IRR 118, dan IRR 39, pada serangan ringan diberikan pupuk nitrogen 2 kali dosis anjuran pada saat daun mulai terbentuk. Pemberian pupuk dengan cara dibenamkan dalam tanah agar lebih mudah diserap oleh akar. Pada serangan berat dikendalikan dengan cara disemprot kalsium polisulfida.


Bagikan Artikel Ini  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Profil

Link Instansi Terkait

Layanan Informasi

Pengunjung

Satu Data Pertanian


 


Balai Besar Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian
  Jalan Raya Mojoagung No.52, Kabupaten Jombang
     Jawa Timur 61482 - Indonesia
 Telp. : (0321) 496430
 Fax : (0321) 496430
  WhatsApp : 082258397226
 Email : [email protected]
  Website : https://balaisurabaya.ditjenbun.pertanian.go.id/

Media Sosial BBPPTP Surabaya

Pengaduan Online

Klik Disini Tata Cara Pengaduan