BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN SURABAYA
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

OPTIMASI DATA POTENSI DAN SUMBER BENIH DALAM PENDEKATAN KAWASAN PERKEBUNAN MELALUI SISTEM INFORMASI POTENSI KETERSEDIAAN BENIH (SIPOTKENDIL) Oleh R. Tomas Windharno, SP, MP

Diposting     Senin, 05 Desember 2022 10:12 am    Oleh    Admin Balai Surabaya



  1. PENDAHULUAN

SiPotkendil merupakan salah satu aplikasi yang dimiliki BBPPTP Surabaya dalam memberikan pelayanan informasi khususnya tentang benih bermutu. Hadirnya aplikasi ini sebagai implementasi terhadap pelayanan public mengenai keterbukaan informasi. Aplikasi yang memiliki akronim SiPotkendil memiliki kepanjangan Sistem Informasi Potensi dan Ketersediaan Benih di Wilayah Kerja.

Aplikasi Sipotkendil mulai dikembangkan pada tahun 2018 yang dapat berjalan pada dua platform yaitu Website dengan url https://sipotkendil.balaisurabaya.ditjenbun.pertanian.go.id/ dan Android dengan url https://play.google.com/store/apps/details?id=com. gentasoft.sipot&hl=en_US.

Tujuan  dari aplikasi ini adalah memberikan informasi tentang ketersedian benih perkebunan yang unggul, bermutu dan bersertifikat di wilayah kerja BBPPTP Surabaya melalui Informasi benih bermutu dalam tiga data benih generative dan vegetative yang mempresentasikan potensi benih Informasi data pembibitan yang merepresentasikan data ketersediaan benih

Konsep mendekatkan logistic benih kepada kawasan pengembangan komoditasi perkebunan menjadi salah satu alasan untuk pengembangan aplikasi SIPOTKENDIL.  Pengembangan kawasan perkebunan baik intensifikasi maupun ektensifikasi memerlukan data ketersediaan sumber-sumber benih yang harus direncanakan  satu tahun (T-1) sebelum pelaksanaan program.  Dengan  base data terkait kegiatan monev sumber-sumber benih komoditas perkebunan khususnya untuk komoditas strategis seperti : tebu, kopi, kakao, kelapa dan jambu mete menjadi data science dalam pertimbangan pengambil keputusan sebelum menjalankan program pengembangan kawasan perkebunan disuatu wilayah karena akan memasukan komponen biaya pengiriman yang menjadikan program kawasan lebih efektif dan efisien serta tidak terjadi pemborosan.

PENGEMBANGAN SIPOTKENDIL

BISNIS PROSES SIPOTKENDIL

Dalam bisnis proses ini menunjukkan bahwa untuk menampilkan informasi yang terintegrasi dan akurat diperlukan pekerjaan terstrktur yang saling terkait sehingga output layanan berupa informasi ketersediaan benih dapat diakses pengguna layanan secara real time.

  1. Tampilan Home / Beranda
Log In Daftar Bahasa  
Lite Peta Komoditi  
Peta Komoditi  
Kementerian Pertanian RI Direktorat Jenderal Perkebunan BBPPTP SURABAYA Jln Raya Mojoagung No.52 – Mojoagung, Jombang  
  • Tampilan Peta Komoditi
Pop up  
Speech Bubble: Rectangle with Corners Rounded: The : 2500 batang
Tebu: 36500 mata tunas
Serai wngi : 1500 batang
Data Potensi / Ketersediaan  

Peta komoditi ini merupakan salah satu fitur yang memuat informasi terkait potensi dan ketersediaan benih perkebunan di beberapa lokasi wilayah kerja BBPPTP Surabaya, informasi ini berasal dari sumber-sumber benih hasil evaluasi dan proses sertifikasi mutu benih.  Dengan informasi ini diharapkan pemanfaatan potensi-potensi benih yang ada dapat dilaksankan untuk pemenuhan logistic benih khususnya diarea kawasan pengembangan yang ada disekitar potensi benih yang tersedia.  Kondisi ini diharapkan mampu memenuhi  kebutuhan bernih bermutu varietas unggul tanaman perkebunan sesuai dengan prinsip 6 tepat yaitu : tepat varietas, jumlah, mutu, waktu lokasi dan tepat harga). 

Informasi peta komoditi ini dari tujuan 6 tepat minimal akan dapat terpenuhi terkait dengan jumlah benih yang diperlukan, standar mutu yang telah dijamin melalui sertifikat mutu benih, waktu penyediaan benih dan masa kadaluarsa benih serta yang tidak kalah pentinya adalah lokasi penyedia benih yang tidak jauh dari kawasan pengembangan (logistic benh) sehingga akan dapat lebih efektif dan efisien.  Hal ini juga akan memberikan informasi bagi intitusi pemerintah dan pihak swasta untuk menyiapkan sumber-sumber benih potensial dalam upaya mendekatkan pengembangan kawasan komoditas perkebunan dengan logistic benih.

  •  Produsen Benih

Pada fitur ini memuat informasi produsen benih perkebuan baik dari institusi maupun dari swasta yang selama ini menjadi mitra BBPPTP Surabaya, sehingga data potensi dan ketersediaan benih akan selalu update sesuai dengan kondisi riil dilapangan

  • Peta Komoditi dan Grafik Data
Callout: Down Arrow: Tampilan setelah klik Filter
Peta Komoditi / Grafik Data  
Speech Bubble: Rectangle with Corners Rounded: The : 2500 batang
Tebu: 36500 mata tunas
Serai wngi : 1500 batang
-Data Ketersediaan-  
Rectangle: Rounded Corners: Grafik
Data Potensi / Ketersediaan  
Peta Komoditi  
Rectangle: Rounded Corners: Cetak Infografik
Rectangle: Rounded Corners: Kembali Filter
Rectangle: Rounded Corners: Unduh
Text Box: Varietas
Text Box: Varietas
Text Box: Varietas
Grafik Ketersediaan  
Peta Ketersediaan  
Grafik Potensi  
Text Box: Varietas
Text Box: Varietas
Text Box: Varietas
Peta Potensi  
Rectangle: Rounded Corners: Unduh

Peta komoditi dan tampilan infografis akan memberikan informasi spasial dan temporay terkait kondisi potensi dan ketersediaan benih perkebunan dari aspek lokasi dan data kuantitatif.  Data spasial potensi  dan ketersediaan benih yang didukung dengan data kuantitatif ini nantinya akan sangat penting dalam mendukung perencanaan pengembangan kawasan berbasis kewilayaan khususnya kawasan komoditas perkebunan.

  1. KESIMPULAN

Paradigma dalam pendekatan holistic tematik dalam sub sector perkebunan menitik beratkan pada integrasi unsur  yang saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan.  Pendekatan holistic menitikberatkan pada data spasial dan kuantitatif dengan pendekatan pengembangan kawasan perkebunan berdasarkan daya dukung ruang.

Aplikasi SIPOTKENDIL ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan data yang sangat strategis dalam menyusun rencana pengembangan kawasan perkebunan yang berkelanjutan.  Pemanfaatan data dan informasi geospasial sebagai sumber data merupakan salah satu elemen yang patut diperhatikan oleh para pemangku kepentingan pada sub sector perkebunan guna mencapai sasaran pembangunan subsector perkebunan yang efektif dan efisien.


Bagikan Artikel Ini  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *