INVENTARISASI KLON UNGGUL HARAPAN TEBU HASIL PEMULIAAN KERJASAMA BBPPTP SURABAYA DENGAN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH GRESIK Oleh R. Tomas Windharno, SP, MP
Diposting Senin, 19 Desember 2022 07:12 am
PENDAHULUAN
Indonesia sampai tahun 2021 memerlukan gula nasional kurang lebih 6,5 juta ton, kemampuan produksi gula di dalam negeri kurang lebih 2,2 juta ton, tahun 2021 impor gula nasional lebih kurang 4,3 juta ton.. semakin tahun produktivitasnya semakin menurun. Bahkan produktivitas tebu tiap hektar sampai saat ini rata-rata tiap hektar terjun bebas ke titik terendah bagaikan tanaman tidak bernilai ekonomis. Rendahnya rata-rata produktivitas tanaman tebu tiap hektar yang dibudidayakan masyarakat petani tebu di Indonesia termasuk di wilayah Jawa Timur disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan, serta budidaya tanaman tebu tidak berdasar kultur teknis yang benar. Terbatasnya ketersediaan varietas unggul baru (VUB) menjadi salah satu faktor utama rendahnya produktivitas tiap hektar. Varietas unggul baru tanaman tebu hasil persilangan sangat langka sekali. Varietas tebu unggul yang ada sebagaian besar keberadaan nya sangat lama sehingga banyak yang mengalami degenerasi genetic. mananam tebu dengan bertumpu varietas Bululawang dengan keprasan tidak terhingga. Demikian pula sebagian petani juga melakukan hal sama, sehingga lengkaplah dinamika keterpurukan produktivitas tanaman tebu. Akibatnya secara makro variabilitas produktivitas tiap hektar sangat tinggi dengan indikator produktivitas gula nasional tiap hektar 5,2 ton tahun giling 2021. Tanaman tebu rakyat di Provinsi Jawa Timur mempunyai peran strategis dalam mewujudkan swasembada gula nasional. Di wilayah Jawa Timur sampai saat ini dominasi varietas masak lambat Bululawang dan PS 864 di areal petani tebu rakyat masih sangat tinggi. Musim Tanam 2020/2021 komposisi Masak Lambat mencapai 65% dari sasaran ideal pada peta jalan penataan varietas yang hanya 30%. Permasalahan mendasar dan sangat kompleks memenuhi komposisi varietas masak awal dan masak tengah disebabkan karena sampai saat ini belum ada varietas yang mampu mengungguli varietas Bululawang dari segi produktivitas dan daya tahan keprasannya. Penataan varietas di wilayah Provinsi Jawa Timur khususnya sangat diperlukan, karena mempengaruhi peningkatan produktivitas gula khususnya pada periode awal giling (bulan Mei sampai dengan Juli). Penataan varietas dengan komposisi ideal, akan memberikan pendapatan petani yang relatif stabil dan gula bagian PG dapat dicapai
KLON UNGGUL HARAPAN TEBU
Klon-KLON unggul harapan SB01 UMG NX 22, klon SB03 UMG NX 22, klon SB04 UMG NX 22, klon SB11 UMG NX 22, klon SB12 UMG NX 22, klon SB19 UMG NX 22, klon SB20 UMG NX 22 merupakan hasil pemuliaan dengan teknik persilangan buatan menggunakan metode Hawaii yang dilaksanakan oleh Universitas Muhamadiyah Gresik bekerjsama dengan PTPN X yang dimulai sejak tahun 2013. Pengujian multilokasi dari masing-masing klon unggul harapan telah dilaksanakan pada beberapa tipe agroekologi yang berbeda sejak Musim Tanam 2019 – 2022 dengan beberapa hasil sebagai berikut :
- Klon SB01 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 133,18 ton/ha, rendemen 9,29 dan hablur 12,02 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) bobot tebu sebesar 161,83 ton/ha, rendemen 9,17 dan hablur 14,65 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 157.15 ton/ha, rendemen 10,73 dan hablur 12,12 ton/ha. serangan hama penggerek pucuk 0,00-2,49 dan penggerek batang 0,00-3,05 dan serangan penyakit blendok 0,00-1,60, pokahbung 0,00-2,19, luka api 0,00-5,29 dan mosaic 0,00-2,19
- Klon SB03 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 147,72 ton/ha, rendemen 7,96% dan hablur 11,37 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) ) bobot tebu sebesar 147,90 ton/ha, rendemen 8,23% dan hablur 11,80 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 148,94 ton/ha, rendemen 10,35% dan hablur 11,45 ton/ha. Serangan hama penggerek pucuk 0,00-2,33 dan penggerek batang 0,00-3,23 dan serangan penyakit blendok 0,00-1,15, pokahbung 0,00-1,83, luka api 0,00-2,43 dan mosaic 0,00-2,68.
- Klon SB04 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 152,56 ton/ha, rendemen 7,84% dan hablur 10,49 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) bobot tebu sebesar 151,70 ton/ha, rendemen 8,77% dan hablur 13,02 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 164,07 ton/ha, rendemen 10,07 dan hablur 11,87 ton/ha. Serangan hama penggerek pucuk 0,00-2,40 dan penggerek batang 0,00-2,50 dan serangan penyakit blendok 0,00-0,34, pokahbung 0,00-2,02, luka api 0,00-3,88 dan mosaic 0,00-0,55
- Klon SB11 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 151,57 ton/ha, rendemen 7,98% dan hablur 10,86 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) bobot tebu sebesar 154,10 ton/ha, rendemen 8,62% dan hablur 12,99 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 144,71 ton/ha, rendemen 8,83% dan hablur 10,75 ton/ha. Serangan hama penggerek pucuk 0,00-1,04 dan penggerek batang 0,00-3,25 dan serangan penyakit blendok 0,00-1,52, pokahbung 0,00-0,38, luka api 0,00-3,10 dan mosaic 0,00-5,00
- Klon SB12 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 148,94 ton/ha, rendemen 7,80% dan hablur 10,26 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) bobot tebu sebesar 162,54 ton/ha, rendemen 8,57% dan hablur 13,91 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 149,35 ton/ha, rendemen 9,22% dan hablur 10,63 ton/ha. Serangan hama penggerek pucuk 0,00-1,32 dan penggerek batang 0,00-1,51 dan serangan penyakit blendok 0,00, pokahbung 0,00-1,02, luka api 0,00-4,23 dan mosaic 0,00-0,57
- Klon SB19 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar
159,04 ton/ha, rendemen 8,50% dan hablur 12,26 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1
(RC.1) bobot tebu sebesar 154,24 ton/ha, rendemen 8,58% dan hablur 12,93
ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 130,79 ton/ha, rendemen
10,72 dan hablur 10,28 ton/ha.
Serangan hama penggerek pucuk 0,00-2,49 dan penggerek batang 0,00-2,19 dan
serangan penyakit blendok 0,00, pokahbung 0,00-1,80, luka api 0,00-2,22 dan
mosaic 0,00-3,70.
- Klon SB20 UMG NX 22
Tanaman plant cane (PC) bobot tebu sebesar 153,03 ton/ha, rendemen 8,25% dan hablur 11,35 ton/ha. Tanaman ratoon cane 1 (RC.1) bobot tebu sebesar 145,12 ton/ha, rendemen 8,45% dan hablur 11,99 ton/ha. Tanaman ratoon Cane 2 (RC.2) bobot tebu sebesar 165,33 ton/ha, rendemen 9,87 dan hablur 10,66 ton/ha. Serangan hama penggerek pucuk 0,00-2,19 dan penggerek batang 0,00-2,00 dan serangan penyakit blendok 0,00-0,86, pokahbung 0,00-1,72, luka api 0,00-3,18 dan mosaic 0,00-3,54
Ke – 7 klon tebu unggul harapan ini sesuai dikembangkan di wilayah dengan tipologi lahan tekstur berat berjenis tanah Vertisol/Aluvial, dan pada tipologi lahan tekstur ringan berjenis tanah Regosol. Ke 7 klon merupakan klon unggul harapan masak awal, tengah, lambat yang menunjukkan potensi produktivitas tinggi sehingga dapat menggantikan varietas masak awal, tengah dan lambat
Klon SB01UMG NX 22 | Klon SB03 UMG NX 22 | Klon SB04 UMG NX 22 |
Klon SB11 UMG NX 22 | Klon SB12UMG NX 22 | Klon SB19 UMG NX 22 |
KERJASAMA DENGAN BBPPTP SURABAYA
Pada Tahun 2022 telah di sepakati kerjasama antara Universitas Muhamadiyah Gresik dengan Balai Besar Perbenihan dan Perkebunan Surabaya dalam ruang lingkup persiapan usulan pelepasan klon unggul harapan dan beberapa pengumpulan data pendukung diantaranya uji DNA Klon unggul dibandingkan dengan varietas-varietas tebu yang telah dilepas untuk memenuhi unsur BUSS (baru, unik, seragam dan stabi), serta penelitian pengembangan pada ketahanana klon unggul harapan terhadap luka api.
Pengujian ketahanan ke 7 klon tebu unggul harapan terhadap serangan penyakit luka api dilaksanakan di green house Universitas Muhamadiyah Gresik, sedangkan spora jamur diperoleh dari pengembangan kultur yang dilaksanakan dilaboratorium kesehatan benih BBPPTP Surabaya. Tanaman tebu yang diuji ketahanannya dilakukan infeksi dengan spora jamur Sporisorium scitaminea penyebab penyakit luka api, kemudian dilakukan metode pengamatan pada tanaman sampel dan dibandingkan dengan tanaman control untuk mendapatkan data tambahan terkait ketahanan tanaman tebu klon unggul harapan terhadap serangan penyakit luka api.
Pengujian DNA dilakukan dengan tujuan identifikasi genetic tanaman dengan bantuan marka molekuler melalui analisis sidik jari (Fingerprinting), sehingga dapat memberikan informasi terkait klon unggul yang akan dilepas terutama dalam pembentukan segregasi baru, varietas dan sintetik unggul baru. Dalam analisi DNA tanaman perkebunan ini dilaksanakan melaui beberapa tahapan yaitu : isolasi DNA , pemilihan dan optimasi primer, persiapan sampel untuk analisis PCR, elektroforesisi kapiler dan analisa data.
KESIMPULAN
Dalam upaya untuk pencapaian swasembada gula konsumsi tahun 2023, salah satu aspek yang sangat mendukung adalah tersedianya varietas-varietas unggul baru yang mempunyai kemampuan produktivitas yang tinggi pada berbagai kondisi agroekologis khususnya pada lahan – lahan marginal serta di dukung oleh ketahanan tanaman terhadap potensi serangan OPT khususnya penyakit luka api yang telah mewabah pada beberapa varietas tebu yang dikembangkan akhir-akhir ini.
BBPPTP Surabaya terus berkomitmen menjalin kerjasama dengan beberapa intitusi untuk lebih berperan secara kolaboratif dalam pelepasan varietas-varietas baru. Kerjasama yang terus dikembangkan didukung oleh SDM yang kompeten serta sarana dan prasarana laboratorium yang memadai khususnya di analisis DNA dan kesehatan benih. Dan diharapkan ditahun 2023 progres pelepasan ke 7 Klon unggul harapan yaitu SB01 UMG NX 22, klon SB03 UMG NX 22, klon SB04 UMG NX 22, klon SB11 UMG NX 22, klon SB12 UMG NX 22, klon SB19 UMG NX 22, klon SB20 UMG NX 22akan dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan